SUBANG-Selama pandemi Covid-19, profesi guru menjadi salah satu yang terdampak. Sudah dari sejak 3 bulan lalu, tidak ada pembelajaran di kelas, manajemen sekolah juga tidak berjalan efektif, apalagi guru-guru Diniyah.
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Barat turut memikirkan bagaimana supaya mereka bertahan, baik institusi sekolahnya, maupun guru-gurunya.
Ketua FKDT Jawa Barat, Ustadz Atep Abdul Gofar menyebut bahwa saat ini FKDT fokus terhadap rekan-rekan guru yang sampai saat ini sedang melakukan sebuah langkah-langkah strategis. “Dalam rangka untuk memperhatikan kesejahteraan rekan-rekan (Guru Diniyah) saat ini, bahkan sudah sejak awal Pandemi terjadi, sekitar bulan April, Alhamdulillah kita langsung membuat Koperasi,” ungkap Ustadz Atep.
Baca Juga:Uang Bansos Tunai di Pondoksalam Dibegal, Untuk 5 Desa, Senilai Rp135 JutaIzin Operasional RS Lira Medika Terancam Dibekukan
Dan ternyata menurutnya, koperasi ini adalah satu-satunya yang dimiliki oleh FDKT di seluruh Indonesia. Menurutnya dari Jawa Barat merupakan pelapor koperasi-koperasi. “Koperasi di sini adalah akan kita kembangkan dari segi pemasaran dengan konsep Wadin, atau warung Diniyah,” ungkapnya.
Ustadz Atep juga mengungkapkan bahwa Wadin kedepannya akan mengembangkan beberapa produk yang akan diberi nama Warga Diniyah. “Ada tiga kategori, yang pertama ada sistem penjualan online berupa toko onlinenya. Saat ini sedang dibuatkan aplikasi, masih belum selesai. Karena kemarin kita masih terfokus pada pendataan lembaga secara online yaitu dari mulai data guru data siswa termasuk data lembaga dari a sampai z sampai bukti tanah,” pungkasnya.(idr/sep)