SUBANG-Ribuan masyarakat mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk memperbaiki data. Pasalnya, penyaluran bantuan dari pemerintah pusat, provinsi ataupun kabupaten, data kependudukan tidak muncul di berbagai lembaga atau pelayanan publik lainnya.
Kepala Bidang Pendataan Kependudukan Disdukcapil Subang Ahmad Fauzi membenarkan banyak warga Subang yang mendatangi kantor Disdukcapil Subang. Kedatangan warga dalam rangka melakukan update data dokumen kependudukan mulai dari KTP-El dan Kartu Keluarga. “Ada 1.000 – 2.000 warga yang datang ke sini, untuk melakukan update data dokumen kependudukannya,” ujarnya.
Kedatangan warga, Fauzi menuturkan, alasannya mengupdate dokumen kependudukan untuk mendapatkan bantuan sosial dampak dari Covid-19. Permohonan update data kependudukan tiap hari selalu saja ada. “Mereka beralasan melakukan update data kependudukan untuk mendapatkan Bansos Covid-19,” ungkapnya.
Baca Juga:Bupati Anggarkan Rp2 M Kaji Pemekaran Pantura524 Ponpes Akan Dapat Bantuan dari Kemenag RI
Update data tersebut, dikarenakan di pelayanan online baik di BPJS Ketenagekerjaan atau pelayanan publik lainnya, bisa saja terjadi data kependudukannya tidak tercantum. Warga meminta update data agar nama bisa muncul. Bisa saja di pelayanan publik lainnya, data mereka tidak tercantum. Apakah karena sudah pindah alamat rumah atau lainnya maka dari itu warga meminta konsolidasi datanya.
“Sejak ramai bantuan sosial Covid-19, cukup banyak warga Kabupaten subang yang melakukan update atau konsolidasi data tersebut ke Disdukcapil Subang. Banyaknya warga yang meminta di update atau konsolidasi data itu merupakan suatu keuntungan bagi pihak Disdukcapil, dikarenakan data penduduk harus di update keseluruhan. Terlebih jika warga pindah alamat atau ada penambahan anak dalam keluarga,” katanya.
Sementara itu, salah satu Warga Dangdeur Subang Rosmala (34) mengatakan, melakukan update data tersebut agar bisa mendapatkan bansos Covid-19 dari pemerintah. Warga di lingkungannya mendapatkan bantuan sosial Covid-19, namun dirinya tidak. “Pasti ada keselahan kenapa nama saya tidak muncul dalam daftar penerima bansos Covid-19, makanya di update lagi datanya,” katanya.(ygo/vry)