KARAWANG-Anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) komitmen memulihkan lingkungan pasca kejadian tumpahan minyak sumur YYA-1. Ini sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan.
VP Relations PHE, Ifki Sukarya menyampaikan kegiatan ini sebagai bentuk komitmen PHE ONWJ terhadap lingkungan pasca kejadian tumpahan minyak sumur YYA-1 dengan tujuan memulihkan lingkungan yang terkontaminasi akibat YYA-1 sesuai dengan hasil dokumen Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup yang telah disetujui oleh KLHK.
“Kegiatan sosialisasi kami lakukan dengan dua skema. Skema pertama akan dilakukan dengan door to door. Kedua, dilakukan sosialisasi besar hari ini dengan mengundang Muspida, Muspika, serta organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Karawang,” ungkap VP Relations PHE, Ifki Sukarya dalam acara Sosialisasi Pemulihan Lahan dan Ekosistem Terkontaminasi YYA-1 di Karawang, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:BPJamsostek Gandeng Dinas Lingkungan Hidup, Ajak Warga Tanam dan Konsumsi Tanaman ObatPerjuangan Petani di Musim Kemarau, Jaga Malam Menunggu Giliran Air
Ifki menjelaskan, pekerjaan pemulihan lingkungan area terkontaminasi minyak yang meliputi batuan lahan , substrat mangrove dan ekosistem dengan menggunakan metode kerja yang disetujui. Selain itu akan dilakukan pembersihan breakwave, tanggul , dan penggantian sandbag. Terakhir adalah penanaman mangrove termasuk pemeliharaannya di 8 titik, baik Karawang maupun Bekasi.
Pekerjaan pemulihan di Area Karawang direncanakan mulai akhir bulan Agustus, meliputi Pantai Mutiara, Pantai Galangan Kapal, Pantai Jalasena, Tambak Garam Cemara, Muara Sungai Buntu, Pantai Cemara (Pisangan), Pantai Samudera Baru, Pantai Pelangi , Pemukiman Cemara 1 & 2, Pisangan, Pantai Dobolan, Pamtai Sedari, Pantai Karangsari, Pantai Singkih , Pantai Sarakan dan Pantai Bungin.
“Beberapa program telah kami laksanakan lebih dulu, di periode bulan Juni hingga bulan Agustus, seperti pekerjaan Housekeeping dan clean up sudah berlangsung di 15 lokasi pantai termasuk diantaranya perbaikan rumah warga yang terkena banjir rob,” ungkapnya.
Selain melibatkan anak perusahaan Pertamina, yaitu Elnusa dan Pertamina Patra Niaga, PHE ONWJ juga melibatkan masyarakat di dalam project pemulihan lahan maupun ekosistem. Pelibatan warga sebagai pekerja lokal dan kerjasama dalam penanaman mangrove sesuai dengan metode dan tata cata yg telah ditentukan.
“Kami berharap agar seluruh pihak mendukung upaya ini yang secara resmi dimulai akhir Agustus 2020, sehingga PHE ONWJ dengan bantuan seluruh pemangku kepentingan dapat mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula. “ pungkas Ifki.(ddy/ysp)