LEMBANG-Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemerintahan daerah Kabupaten Bandung Barat melakukan Pelatihan dan Program Pengembangan Padat Karya.
Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang sebagai pelaksana pelatihan akan melatih 128 orang, terdiri dari 8 (delapan) paket pelatihan yang terbagi 2 (dua) paket pelatihan pengoperasian traktor, 3 (tiga) paket pelatihan pembibitan sayuran dan 3 (tiga) paket pelatihan budidaya edamame. “Pelatihan ini dikhususkan bagi yang terdampak Covid-19.
Sebagai solusi dibidang ketenagakerjaan, khususnya kepada masyarakat yang terdampak pandemik agar bisa recovery dan memulai kembali kehidupannya, untuk dapat bekerja/berwirausaha dengan mendapatkan skill/keterampilan yang sesuai dengan kebutuhannya berwirausaha secara mandiri sektor pertanian,” ujar Iman Riswandi, Kasi Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Pelatihan, BLK Lembang.
Baca Juga:Paslon Pilkada Karawang 2020 Diminta Kendalikan PendukungnyaTelkomsel Distribusikan 30.000 Kartu Perdana ke 78 Sekolah
Setelah pembukaan paket pertama pengoperasian traktor, lanjut dia, secara bertahap akan dilanjutkan pelatihan bibit sayuran dan edamame.
Iman mengungkapkan, pelatihan budidaya edamame memiliki prospek yang cemerlang. Pasalnya, permintaan pasar terhadap kacang edamame sangat tinggi. “Sebelumnya pada tahun 2019 BLK Lembang telah melakukan pelatihan budidaya edamame dan hasilnya bagus, dan pemasarannya pun bagus. Permintaan kacang ini tiap hari dapat mencapai 4 ton, dan Setiap paket pelatihan diikuti oleh 16 orang peserta. Sehingga total akan melibatkan 128 orang untuk program ini yang akan menggarap tanah pemda seluas 10 hektar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Bandung Barat, Iing Solihin mengakui sejak adanya MoU antara Kemnaker RI dengan Pemkab KBB, baru hari ini dimulai pelatihan. Karena perlu persiapan sarana penunjang utama yaitu air, setelah minggu kedua Agustus dilakukan tahapan rekruitmen peserta pelatihan oleh BLK Lembang.
“Sebenarnya tidak ada kendala, namun kita harus lakukan ini dengan penuh kesiapan, mulai dari rekruitmen. Kita harus benar benar melakukan selektif dalam pendataan pengangguran yang terdampak Covid-19, selanjutnya kita adakan wawancara dan persiapkan penunjang lahan, seperti kesiapan air untuk pertanian, sehingga ketika mulai pelatihan semuanya sudah siap,” bebernya.
Diketahui, pelatihan tersebut merupakan kolaborasi dua Direktorat Jenderal di Kemnaker yaitu Ditjen Binalattas dan Ditjen Binapenta, sehingga setelah selesai dari pelatihan peserta akan dilakukan pendampingan agar peserta dapat berwirausaha dan mendapat program padat karya produktif.(eko/sep)