Parti Liyani

Parti Liyani
0 Komentar

Banting setirnya teman Surabaya itu jelas: ada asbabunnuzul-nya. Yakni ketika ayah yang sangat dicintainya bertengkar dengan teman bisnisnya lalu diperkarakan ke polisi. Sampai harus disidangkan di kursi roda.

Sang anak langsung mendalami hukum. Dan berhasil. Ayahnya pun bebas.

Saya benar-benar ingin tahu apakah pengacara Anil juga punya cerita di balik banting setirnya itu.

Yang jelas Anil berhasil membebaskan Mbak Parti.

Anil berhasil membuktikan bahwa barang-barang yang dicuri itu adalah barang rusak. Termasuk DVD player seharga 1.000 dolar. Sebagai insinyur listrik Anil bisa mengetes dan membuktikan kerusakan itu.

Baca Juga:Protes Galian C, Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa JabongMelonjaknya Angka Perceraian Akibat Terguncangnya Ketahanan Keluarga

Anil juga bisa mengungkap mengapa pencurian bertahun-tahun kok baru dilaporkan saat itu. Tidak ada pencurian baru yang dilakukan sesaat sebelum pemecatan itu. Tidak ada peristiwa baru. Mengapa dilaporkan sekarang, waktu itu.

Anil juga bisa membuktikan bahwa jam tangan yang aslinya mahal itu (sekitar 15 ribu dolar) ternyata jam tangan palsu. Yang tidak ada nilainya.

Maka masuk akal kalau jam tangan itu sebenarnya sudah dibuang oleh Pak Liew karena malu. Sebagai CEO yang hebat kok pakai jam tangan Vacheron Constantin palsu. Itu pun dibuang setelah 10 tahun.

Ternyata diakui jam tangan itu dibeli pada 2000-an. Di pinggir jalan. Di Shanghai. Lalu tahun 2010-an dibuang ke tempat sampah. Diambil oleh Mbak Parti, yang juga tidak tahu bahwa itu merek jam yang sangat mahal.

Begitulah. Sebagian besar barang yang dituduhkan itu adalah barang rusak yang sudah dibuang. Atau sudah ditaruh di dekat tempat sampah.

Mbak Parti yang menyelamatkannya. Untuk dibawa ke Indonesia. Suatu saat nanti.

Anil juga bisa menggali perilaku Pak Liew dan keluarganya. Mereka adalah bukan tipe orang yang suka menumpuk dan menyimpan barang-barang lama. Watak seperti itu dalam bahasa psikologi disebut hoarder.

Baca Juga:LIRIHToyota Corolla Cross Dibandrol Rp 500 Jutaan

Pak Liew bukan seorang hoarder. Demikian juga istri dan anak-anaknya. Maka masuk akal kalau barang-barang bekas itu tidak perlu disimpan.

Apalagi, Anil bisa membuktikan bahwa sebagian besar barang bekas itu dibuang saat Karl kawin dan harus pindah rumah. Banyak barang yang Karl tidak mau membawa pindah.

0 Komentar