SUBANG-Cabang Kaligrafi Alquran merupakan salah satu cabang perlombaan yang banyak diminati pada Musabaqah Tilwatil Quran (MTQ) ke-36 Provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Subang. Hal itu dijelaskan oleh salah satu perwakilan dewan hakim cabang Kaligrafi Ahmad Suhaeli di arena cabang kaligrafi yang berada di area lapang bintang Subang, tepatnya di lapang tenis. Rabu (9/9).
Melihat antusias peserta pada cabang kaligrafi, dan beberapa karya yang dihasilkan dia juga merasa optimis pada ajang MTQ Tingkat Nasional nanti Provinsi Jawa Barat akan mampu mendulang gelar juara.
“Dilihat dari jumlah peminat yang semakin besar dan hasil karya adik-adik ini, Jawa Barat Insya Allah bisa meraih juara di MTQ Tingkat Nasional mendatang,” ujar Ahmad Suhaeli saat ditemui Pasundan Eskpres.
Baca Juga:Pemda Sambut Baik Pertashop, Tingkatkan Perekonomian Masyarakat PedesaanAlokasi 38.000 Ton, Kebutuhan 52.000 Ton, Komisi II Hearing Kelangkaan Pupuk
Diakuinya, dari 4 golongan seni kaligrafi, yaitu Kaligrafi Kontemporer, Dekorasi, Naskah dan Hiasan Mushaf, golongan kaligrafi kontemporer peminatnya jauh lebih besar, sebab banyak pelukis yang ikut serta pada golongan kaligrafi ini.
“Kalau golongan kaligrafi dekorasi dan naskah hanya orang-orang yang paham kaedah yang bisa tampil. Tapi kalau kaligrafi kontemporer ini para pelukis pun bisa ikut serta,” tambahnya.
Ahmad Suhaeli juga mengatakan, kaligrafi kontemporer bisa menjadi media dakwah dalam bentuk lukisan. Yakni dengan melukiskan ayat-ayat Alquran, seperti Surah Ar Rahman, ayat 13 yang dilukis para peserta yang menceritakan tentang nikmat Tuhan.
“Ayat tersebut dipilih agar para peserta diharapkan mampu menggambarkan kenikmatan Tuhan yang diberikan pada kita lewat media gambar. Pasti mereka akan memandang dengan cara yang berbeda,” tambahnya.
Untuk diketahui, kaligrafi kontemporer adalah istilah atau sebutan untuk sebuah karya yang lepas dari kaedah dan bentuk huruf yang baku atau “menyimpang” dari rumus-rumus dasar kaligrafi yang merupakan bentuk manifestasi gagasan dalam wujud visual.
Untuk mengerjakan lukisan kaligrafi kontemporer, para peserta pun diberikan waktu selama 6 jam. Kebanyakan peserta menggunakan gambar makhluk hidup, seperti hewan atau bentuk bunga dalam lukisannya.
Warga Subang yang menyaksikan pameran karya kaligrafi para khafilah dari berbagai kabupaten/kota se jawa barat, Erwin (29) mengaku terhibur dengan adanya cabang lomba kaligrafi tersebut dirinya menyebut bahwa melihat beberapa karya kaligrafi sebagai wahana refreshing tersendiri baginya, “Saya ngerasa seneng aja, terhibur melihat karya-karya kaligrafi ini,” ungkapnya.