Bantu Sosialisasikan Protokol Kesehatan setelah dapat KIS
Ujun Junaedi pria 59 tahun asal Pamanukan, telah tiba di Kota Subang setelah melakukan aksi berjalan kaki dari Subang ke Jakarta sejak 5 Agustus lalu. Ujun berjalan kaki untuk mensosialisasikan protokoler kesehatan.
Ujun melakukan aksinya itu seorang diri, sesampainya di Subang Ujun langsung mengunjungi rumah dinas Bupati Subang, di jalan Dewi Sartika blok Pemda Subang, (Rabu 9/0). Pada Pasundan Ekspres dia mengungkapkan pengalaman menariknya selama melakukan perjalanan berjalan kaki dari Subang menuju Jakarta hingga kembali lagi ke Subang.
“Saya modal nekat saja. Bilang ke kakak perempuan saya. Pada anak-anak saya gak bilang. Cuma titip pesan ke kakak perempuan saya, kalau anak-anak nanya saya sedang ke Jakarta mengunjungi teman,” ungkap Ujun.
Baca Juga:DPKPB Purwakarta Alokasikan Rp75 Juta Tanggulangi Krisis Air BersihPeringati HUT ke-19, Demokrat KBB Gelar Baksos
Selama perjalanan Ujun mengungkapkan, banyak warga masyarakaat yang ikut memberi bantuan. Berupa makanan hingga minuman, bahkan tempat bersinggah hanya untuk sekadar istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. “Ya ada saja yang bantu, kasih minum, makan, atau numpang istirahat,” ungkap Ujun.
Dia menghabiskan waktu selama 6 hari untuk sampai hingga Jakarta. Niat datang ingin menemui presiden, namun sayang presiden sedang ada di Istana Bogor. Ujun yang sampai di istana Jakarta akhirnya hanya dibantu oleh kepolisian, karena sesampainnya di ibu kota negara dia mengalami pembengkakan pada kedua kakinya.
“Saya dibawa ke Polsek Gambir, sama pa polisi dan ibu polwan di obati dan dikasih makan juga minum di sana. Beberapa hari istirahat di Jakarta, kemudian saya kembali lagi ke Subang,” ungkap Ujun lagi.
Lantas apa kemudian motivasi yang mendorong Ujun, hingga dia nekat melakukan aksi jalan kaki Subang-Jakarta-Subang, hanya untuk mensosialisasikan protokoler kesehatan? Ujun menjawab jika dorongan itu muncul, karena merasa terselamatkan oleh program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diberikan presiden.
“Saya termasuk juga, anak-anak saya harus dioperasi. Alhamdulillah semuanya bisa melaksanakan operasi tanpa harus mengeluarkan biaya sedikit pun. Dari sejak itu, saya bertekad untuk membantu pemerintah, semampu saya,” jelas Ujun.
Bahkan untuk perbekalannya saja, Ujun mengaku hanya mengandalkan bantuan dari BLT Bupati, selama 3 bulan hingga terkumpul sekitar Rp600 ribu rupiah.