SUBANG-Buntut dari dilakukannya promosi rotasi mutasi terhadap beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Subang beberapa waktu lalu, menyisakan cerita klise, dari seorang ASN. Oknum yang berupaya melakukan pungutan liar (Pungli) ternyata masih saja bergentayangan.
Seorang pejabat eselon IV mengaku dimintai “biaya” sekitar Rp10 juta jika tidak mau digeser dari jabatannya. Beruntung, pejabat dengan inisial IM itu menolak. Ia kemudian berani buka suara dan pasrah menerima kenyataan jika dirinya harus berpindah posisi ke jabatan barunya di Dinas Ketahanan Pangan.
“Satu minggu sebelum itu (mutasi rotasi) seseorang dengan inisial W yang mengaku ajudan Bupati menghubungi saya via WA. Dia meminta sejumlah uang besarnya mencapai Rp10 juta, bahkan pada pukul 11.00 siang sebelum pukul 14.00 WIB diumumkan mutasi rotasi, dia masih menghubungi saya untuk minta uang tersebut,” ujar IM pada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Memburu Oknum W, Irda Kabupaten Subang Siap Bentuk Tim InvestigasiSubang Ranking 4 MTQ Tingkat Jabar
Kata IM, sejumlah uang itu dimintainya sebagai upaya untuk negosiasi dengan bupati dan kepala BKSDM ujar seseorang berinisial W tersebut. Bahkan kata IM, dia sampai mengirimkan no rek Bank BCA, “Saya tidak mau,” lanjut IM.
Mendengar hal itu, Bupati Subang H.Ruhimat terkejut dan marah, apalagi oknum tersebut mengatasnamakan Bupati dan Kepala BKPSDM. “Jangan dibiarkan ini harus diusut, saya akan telusuri,” ungkap Bupati dengan pandangan mata yang penuh amarah.
Sebelumnya, pada pidato sambutan bupati ketika melantik beberapa pejabat yang dirotasi mutasi di aula Disdukcapil Subang, keberadaan pungli juga sempat disinggung bupati. Dengan nada tinggi, Bupati Ruhimat menyampaikan, dirinya komitmen untuk menciptakan rotasi mutasi di lingkungan ASN Subang nol rupiah.
“Jika ada oknum di bawah yang bermain, saya minta lapor ke saya. Jika perlu saya sendiri yang akan melaporkan pada pihak berwajib,” kata Bupati.
Sedangkan Kepala BKPSDM, Cecep Supriatin saat dikonfirmasi mengakui bahwa masih saja ada oknum yang melakukan pungli dengan modus mengatasnamakan pejabat BKPSDM. Cecep mengaku jauh sebelum dilakukan promosi rotasi mutase, sudah menyebar surat edaran yang berisi terkait jika menemukan oknum yang mengaku pejabat BKPSDM dan meminta sejumlah uang terkait promosi rotasi dan mutasi ASN segera laporkan, baik ke saber pungli, atau KPK. “Bahkan kita sudah cantumkan no telpon saber pungli dan KPK dalam surat tersebut,” ungkapnya.