KARAWANG-Sebanyak delapan kecamatan di Karawang dengan luas sekitar 1.000 hektare areal persawahan terancam kekeringan pada musim kemarau tahun ini. “Areal sawah yang terancam atau berpotensi kekeringan pada musim kemarau tersebar di delapan kecamatan,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Karawang, Edi Suryana, Delapan kecamatan itu di antaranya Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Pakisjaya, Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, dan Kecamatan Banyusari.
Ia mengaku sudah melakukan antisipasi agar musim kemarau tahun ini tidak mengakibatkan kekeringan yang berarti.
Pada musim kemarau ini pihaknya melakukan antisipasi dengan cara normalisasi saluran air, penambahan debit air dan penyiapan pompa air. “Dengan upaya itu mudah-mudahan tidak terjadi kekeringan pada areal sawah yang sudah ada tanamannya agar tidak terjadi gagal panen,” katanya.
Baca Juga:BKAD Tak Bisa Intervensi SKPD Rawat AsetDishub Karawang: Kendaraan Wajib Uji Wajib Miliki BLUE Card, Begini Caranya
Edi menyampaikan hingga kini belum ada laporan kekeringan areal sawah. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur.
Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi menyampaikan agar para petani bisa lebih efisien menggunakan air saat musim kemarau. “Petani diharapkan menggunakan air seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan tanaman,” jelasnya.
Para petani juga perlu bergotong-royong untuk memperbaiki saluran irigasi tertier. Tujuannya ialah agar air di saluran irigasi tertier tidak banyak terbuang. “Semua upaya antisipasi kekeringan telah kami sampaikan kepada para petani agar mereka bisa lebih waspada,” kata Hanafi.(use/vry)