Kenaikan Dipicu Pola Konsumsi Pembeli
SUBANG-Kesulitan ekonomi bagi beberapa masyarakat masih sangat begitu dirasakan, terlebih pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir.
Namun masih beruntung kebutuhan akan pangan masih cukup terpenuhi di setiap pasar-pasar tradisional di Subang, tidak ada kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan.
Hal tersebut dikemukakan oleh salah seorang pedagang Pasar Pujasera, Nandi (46).
Menurutnya, beberapa pasokan dan persediaan barang-barang berbagai kebutuhan seperti sembako dan sebagainya masih aman. “Kalau sekarang masih normal-normal saja a, tidak ada kelangkaan atau semacamnya. Begitu juga dengan harga-harga, cenderung normal-normal saja,” ungkapnya.
Baca Juga:Desa Wisata Bukan Sekadar LaunchingGedung Kebudayaan Dibangun sebagai Pusat Literasi
Sebelumnya pernah beberapa komoditas sempat mengalami kelangkaan yang berakibat pada mahalnya harga jual, biasanya kemungkinan yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas tersebut. Pertama, kendala produksi juga distribusi dari daerah asal pemasok komoditas.
Atau yang kedua, kenaikan harga dipicu pola konsumsi pembeli yang menyetok dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan juga masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ketidakseimbangan antara permintaan dengan ketersediaan barang di pasar ini yang lantas memicu kenaikan harga.
Hal tersebut pernah disampaikan oleh Kepala Bidang Pasar, Junaidi. “Ya alhamdulilah kalau sekarang normal-normal saja,” ungkapnya.
Salah satu masyarakat yang kebetulan sedang melakukan aktivitas belanja di pasar tradisional Pujasera Subang, Heni (34) juga menyebut jika segala keperluannya selama ini masih terpenuhi di pasar.
Setiap komoditas tersedia, tidak ada kelangkaan atau kenaikan harga. “Kumplit sih tidak ada yang susah dicari, harganya juga normal. Mudah-mudahan saja ya begini terus, normal terus tidak ada kenaikan atau kelangkaan,” pungkasnya.(idr/sep)