CIMAHI-Dalam dua hari terakhir, kasus baru Covid-19 di Kota Cimahi mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Bahkan, angka pasien yang sembuh dari virus tersebut semakin banyak.
“Memang kalau kita lihat, penambahan kasus antara hari ini dengan pekan lalu lebih turun. Yang sembuh juga lebih banyak,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Selasa (22/9).
Diakuinya, dalam dua pekan terakhir ada penambahan kasus virus korona yang cukup tinggi. Bahkan, dalam sepekan pernah terjadi lonjakan hingga 37 kasus. Hingga saat ini, pasien asal Cimahi yang sudah dinyatakan sembuh virus korona mencapai 223 orang, dari total 283 terkonfrimasi positif. Sementara yang masih dalam penanganan tinggal tersisa 53 orang, sedangkan meninggal 7 orang.
Baca Juga:Utamakan Aspek Keamanan, DPRD Karawang Bahas Raperda PeternakanDi Subang Sering Padam Listrik, PLN: Perbaikan dan Pemeliharaan Jaringan
Dikatakan Chanifah, untuk mengendalikan virus korona, pihaknya menggencarkan swab test massal sesuai standar WHO. Dalam sepekan, sedikitnya 600 orang mengikuti swab test.” Kita jalan terus, sehari itu rata-rata kita lakukan tes terhadap 100-150 orang,” terangnya.
Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berpendapat, penanganan dan pengendalian Covid-19 di Cimahi cukup baik meski jumlah kasusnya terbilang tinggi dan pernah menyentuh zona merah sebanyak dua kali. “Temuan kasus virus korona di Cimahi memang cukup tinggi. Hal ini karena masifnya pelaksanaan tes, sehingga potensi temuannya pun bisa saja meningkat,” ujar Ketua IDI Cabang Kota Cimahi, Zakaria Anshori.
Menurutnya, seringnya dilaksanakan tes usap atau swab test maka penyebaran Covid-19 akan lebih mudah dikendalikan. Karena dari hasil swab bisa diketahui seberapa banyak warga yang terpapar virus tersebut. “Apalagi saat ini banyak orang tanpa gejala nyatanya malah terpapar virus korona. Saya perhatikan kalau dulu ada gejala, diswab. Kalau sekarang enggak melihat orang bergejala juga dilakukan test, itu bagus,” tuturnya.
Dirinya mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker sesuai standar, rajin mencuci tangan hingga menghindari kerumunan. “Yang terpenting masyarakat harus paham bahwa penularan masih terjadi. Sekarang banyak orang tanpa gejala keluyuran, dia enggak tahu bawa virus atau enggak,” ucapnya.(eko/sep)