Indonesia termasuk salah satu negara di dunia dengan jumlah pengguna internet terbanyak. Fenomena tersebut didasari oleh hasil riset yang dilakukan berbagai lembaga riset.
Menurut hasil yang dilansir oleh wearesocial pada tahun 2017 tercatat ada sebanyak 132 juta pengguna internet di Indonesia. Karena itu, hampir sebagian besar penduduk Indonesia telah menjadikan internet sebagai bagian dari kehidupannya.
Dari sisi kuantitas, banyaknya masyarakat Indonesia yang memanfaatkan perangkat digital untuk berselancar di internet tersebut cukup menggembirakan, tetapi di sisi lainnya bisa pula menimbulkan kekhawatiran. Pemanfaatan perangkat digital dapat menimbulkan dua sisi yang kontradiktif.
Baca Juga:Jelang PON, Tim PON Jabar Lakukan Uji CobaDampak PSBB DKI, Harga Daging Ayam Turun Drastis
Berkembangnya penggunaan perangkat digital dan kemudahan akses akan informasi dalam bentuk digital bisa menjadi peluang, tetapi bisa pula menjadi tantangan.
Menurutnya, Salah satu tantangan yang memunculkan kehawatiran adalah jumlah generasi muda yang mengakses internet sangat besar, yaitu lebih kurang 70 juta orang.
Dari jumlah sekian banyak tersebut, tidak menutup kemungkinan di dalamnya adalah para siswa sekolah. Mereka menghabiskan waktu untuk berinternet, baik melalui telepon genggam, komputer personal, atau laptop dalam durasi 5 jam per harinya. Tingginya penetrasi internet bagi generasi muda tentu meresahkan banyak pihak karena fakta menunjukkan bahwa data akses anak Indonesia terhadap konten berbau pornografi tergolong tinggi.
Belum lagi perilaku berinternet yang tidak sehat, ditunjukkan dengan menyebarnya berita atau informasi hoaks, ujaran kebencian, dan intoleransi di media sosial. Hal-hal tersebut tentu menjadi tantangan besar bagi berbagai pihak yang memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh dengan kepemilikan kompetensi dalam mengoperasionalkan perangkat digital.
Menyikapi lahirnya tantangan seperti diungkapkan di atas, langkah yang harus dilakukan adalah mencari formulasi tepat untuk dapat mendorong peningkatan intensitas pemanfaatan perangkat digital yang dibarengi dengan sikap bijak, kreatif, dan bertanggung jawab.
Dengan kata lain, pemanfatan perangkat digital dimungkinkan dilakukan untuk penyerapan dan penyebaran informasi yang baik semata, bukan untuk hal lain yang mengarah pada bentuk penyimpangan.
Berkenaan dengan upaya untuk melakukan pengarahan terhadap siswa yang dituntut guna memiliki kompetensi literasi digital adalah memberi pehaman komprehensif terhadap pemanfaatan perangkat digital hanya untuk hal positif semata.