KARAWANG-Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Nagasari VI di Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat, mengalami kerusakan cukup parah. Diduga kerusakan disebabkan oleh amblasnya konstruk bangunan akibat tanah yang labil. Dampak atas kerusakan tersebut, sekitar 9 kelas belajar siswa terpaksa harus dikosongkan.
Kepala Sekolah SD N Nagasari VI Yani Sumiati mengatakan, kondisi gedung sekolah yang dirinya pimpin terjadi sudah cukup lama, sekitar akhir Bulan Desember tahun 2019. “Kejadiannya sudah lama, akhir tahun 2019 untuk menghindari hal yang tidak diinginkan 9 kelas kita sudah kosongkan,” katanya.
Menurut Kepsek, selain diduga disebabkan konstruk bangunan yang amblas, juga berdampak pada terjadinya retakan bangunan diatasnya, serta lantai yang menjadi bergelombang. “Bangunan sekolah ini sudah cukup lama. Katanya sih dari tahun 2010. Dari sebelum saya menjabat Kepala Sekolah di sini, gak tau juga bangunan bisa amblas mungkin tanahnya yang labil, jadi kontruksinya amblas,” katanya.
Baca Juga:49 Orang Positif Covid-19, Padalarang Dinyatakan Zona MerahKubah Raksasa Park Zoo di Lembang Tampung Ratusan Ekor Burung
Kepsek juga mengaku sudah berupaya menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, dan hasilnya akan diperbaiki memggunakan APBD II tahun 2020. “Kita sudah beroordinasi kepada Dinas Pendidikan. Alhamdulilah, semua responnya cepat, sampai- sampai dari Dinas Dewan langsung datang dan melihat langsung kondisi gedung retak retak,” ungkapnya.
Tahun 2020, tapi mungkin karena keuangan Pemda yang lagi menurun akibat Covid-19, tidak jadi dibangun. “Ini bukan uang yang sedikit ditaksir akan bisa menghabiskan anggaran 1,5 miliaran, 3 lantai soalnya ini,” timpal Kepsek.
Ruang sekolah yang rusak, dari lantai satu sampai lantai tiga, saat ditinjau tiap lantai yang mengalami kerusakan sangat terasa getarannya, dan berpotensi bisa roboh. “Kami berharap kepada Pemkab Karawang agar dapat secepatnya memperbaiki kondisi gedung rusak, khawatir kondisi ini akan berdampak kepada proses belajar mengajar.
Saat ini, proses belajar mengajar dengan cara daring. Jadi, ruangan tidak dipergunakan siswa, kalau sudah mulai lagi belajar bisa repot juga. Makanya kami meminta kepada Pemkab Karawang untuk segera memperbaiki sekolah kita,” katanya.(ddy/vry)