Anggaran Besar Tak Berpengaruh
SUBANG-Warga mempertanyakan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Subang yang dinilai tidak efektif. Hal itu terlihat dari semakin tingginya penyebaran virus mematikan tersebut di Kabupaten Subang.
Seperti diketahui, berdasarkan data Tim Gugus Tugas Kabupaten Subang, warga SUbang yang trekonfirmasi sebanyak 246 orang, Suspek 5.825 orang, Probabel 23 orang denga nangka kematian sebanyak 17 orang.
Warga Subang Risnaldi (35) mengatakan meski banyak pihak yang menggaungkan bahaya penularan Covid-19, yang ditunjang dengan anggaran yang sangat besar, namun masih tetap saja banyak warga Subang yang terpapar Covid -19. “Ini sangat disayangkan sekali, mengingat awalnya status di Subang sudah hijau kini menjadi kuning kembali. Jika dilihat anggaran untuk penanggulangan cukup besar lho, tapi tetap saja masih ada yang terpapar,” ujarnya.
Seharusnya, kata dia, dengan anggaran sebesar itu Pemkab Subang bisa meminimalsir dan juga mencegah timbulnya warga Subang yang terpapar Covid-19. Namun ada saja warga subang yang berstatus positif. “Seharusnya kan begitu, anggaran besar lho,” ucapnya.
Kepala Bidang Anggaran BKAD Subang, Khairil Syahdu mengatakan anggaran percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Kabupaten Subang, baru terserap atau terealisasi sebesar Rp 112 miliar atau sekitar 57,16 persen dari total Rp 195 miliar. “Masih ada tersisa Rp80 miliar lagi,” katanya.
Dia menyebut Pemkab Subang sudah melakukan rasionalisasi anggaran, mulai dari pemangkasan anggaran yang tidak urgent di SKPD, Kecamatan, DPRD dan lainya. Sehinngga terkumpul anggaran untuk penanggulangan Covid-19 tersebut. “Jika disini, kita lihat anggaran Rp192 miliar tersebut dipakai untuk belanja bidang kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr, Nunung Syuhaeri MARS mengaku sudah melakukan upaya pencegahan dengan maksimal melalui protokol kesehatan. Diantaranya dengan mengajak masyarkat Subang agara selalu memakai masker, menjaga jarak dan protokol kesehatan, melakukan tes swab atau pun rapid tes secara mandiri. “Subang masuk zona kuning, ini harus dari diri sendiri. Maka dari itu, kami minta kepada masyarkat Subang agar mau melaksanakan protokol kesehatan, pakai masker, dan lainnya,” ujarnya.(ygo/sep)