BANTEN-Kementerian Sosial menyalurkan program bantuan sembilan bahan pokok atau sembako di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk mengantisipasi kerawanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
“Kita berharap program sembako itu bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana di Lebak, Selasa (6/10).
Dia mengatakan masyarakat Kabupaten Lebak yang berpenduduk sekitar 1,2 juta tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan, karena program sembako yang diluncurkun Kemensos terus bergulir untuk keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca Juga:Industri Farmasi Harus Berdayakan Bahan Baku LokalMogok Kerja dan Turun Ke Jalan, Buruh di Purwakarta Ungkapkan Kekesalan
Saat ini, masyarakat kelompok penerima manfaat (KPM) setiap bulan menerima bahan pokok di agen e-waroeng desa dan kelurahan setempat.
Para KPM itu mendapat distribusi sembako dengan membawa ATM dan bisa mengambil beras sebanyak 12 kilogram, telur dua kilogram, daging ayam dua kilogram dan buah-buahan dua kilogram.
“Semuanya warga Lebak yang menerima program sembako sebanyak 106.230 kepala keluarga (KK),” katanya.
Menurut dia, penyaluran bantuan bahan pokok itu untuk memenuhi kebutuhan pangan juga meringankan beban ekonomi keluarga.
Selama ini, kata dia, pendistribusian sembako di berbagai wilayah di Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ada kendala.
Penyaluran kebutuhan konsumsi masyarakat penerima KPM itu senilai Rp200 ribu disalurkan e-waroeng desa maupun kelurahan setempat.
“Kami berharap bantuan sembako dapat meningkatkan kesejahteraan,terlebih saat ini di tengah pendemi Covid-19,” kata Eka Permana.
Baca Juga:Luhut: Obat Covid-19 Jangan MahalDiidamkan Sejak Lama, Kantor Desa Kalijati Timur Akhirnya Dimulai
Seorang warga Cimarga Kabupaten Lebak, Mak Marnih (65) mengaku dirinya merasa lega dan senang setelah menerima bahan pokok dari Kemensos itu terpenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Pendistribusian sembako itu tentu sangat meringankan beban ekonomi keluarga,terlebih dirinya sudah tidak mampu bekerja di kebun karena usianya sudah uzur.
“Kami tercukupi kebutuhan pangan keluarga selama empat pekan bersama suaminya melalui bantuan distribusi program sembako itu,” katanya.
Begitu juga Memed (60), seorang warga Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini terbantu selama dua pekan ke depan dipastikan tidak membeli beras dan lauk pauk setelah menerima sembako gratis yang dikucurkan oleh Kementerian Sosial.
Bantuan sembako itu, kata dia, dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga juga mendapatkan kandungan gizi, di antaranya karbohidrat, protein hewani dan nabati.