Membiasakan kebaikan seperti menutup aurat sedari kecil akan membuat anak juga terbiasa menjadi lebih memahami pentingnya kebaikan ajaran islam.
Dalam agama islam sendiri, menutup aurat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslimah tanpa terkecuali. Bahkan Allah dengan jelas dan gamblang juga mneyebutkannya di dalam Al-quran baik surat An-Nur dan Al-Ahzab. Tentu saja perintah tersebut pastinya akan memberikan kebaikan bagi yang menjalankannya.
Justru dari semua itu, hal yang semestinya patut diwaspadai adalah budaya serba boleh liberal yang pada akhirnya cenderung membolehkan segala hal untuk diadopsi ataupun diambil. Tentu saja peranan lingkungan saat ini sangat penting mendukung tujuan tersebut. Namun jika hal ini tidak bisa diperoleh anak dari mulai lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sampai negara bahkan, maka kebaikan-kebaikan yang semestinya diajarkan akan sirna bersama dengan kehendak diri sendiri dan arus liberalisasi yang kuat di tengah masyarakat.
Baca Juga:Ngeri, Ribuan Buruh Kepung Kantor Bupati KarawangRicuh, Pendemo dan Polisi Saling Lempar Batu di DPRD Purwakarta
Segala hal yang diajarkan dalam agama pastinya merupakan kebaikan. Terlebih sebagai muslim yang beriman dan mengakui Allah sebagai Tuhan satu-satunya juga sudah menjadi kelayakan tersendiri bagi kita untuk mematuhi perintah Allah. Sekalipun bentuk kewajiban seperti menutup aurat menjadi perkara yang belum diwajibkan kepada anak-anak kecil, namun islam juga menuntut orang tua untuk mengarahkan dan membimbing anak dalam melakukan perkara-perkara yang kelak akan menjadi kewajiban saat mereka dewasa. Orang tua memiliki tanggung jawab membentuk pola perilaku dan pola pikir anak bahkan sedari kecil. Sehingga saat beranjak dewasa, segala perkara yang wajib dapat dengan mudah dilaksanakan. Tentunya dibarengi dengan menjelaskan urgensi dari perintah yang dijalankan.
Hal ini tidak mungkin dapat diterapkan secara efektif selama lingkungan yang islami dimana anak seharusnya berada menjadi lazim ditemukan. Kalaupun keluarga telah membentuk kemampuan mengajari untuk menjalankan perintah Allah. Hal ini rentan pudar karena lingkungan anak yang lain tidak memiliki kesamaan penanaman nilai-nilai kebaikan tersebut. Maka dari itu peranan negara sebagai institusi dalam mengelola hajat hidup banyak orang. Aksi yang dilakukan negara ini akan menjadi lebih efektif ketimbang aksi yang sifatnya individual. Sehingga semua hajat dan kebutuhan-kebutuhan dalam menjalankan ibadah sedari kecil dapat terpenuhi bagi setiap inidvidu tanpa terkecuali.