SUBANG-Sebagai upaya menstabilkan produksi padi dan menangkal serangan hama tikus, POPT Wilayah Kecamatan Compreng menggagas Penangkar Burung Hantu di area pertanian di wilayah Compreng.
POPT Kecamatan Compreng Omsah Neelam Khyar SP mengatakan, Penangkar Burung Hantu itu berfungsi untuk penanggulangan hama tikus, di sejumlah area pertanian.
Burung hantu yang dikarantina dalam sebuah sangkar besar dan dikembang biakan, nanti dilepas untuk berburu tikus, yang kerap merusak tanaman padi petani dikala masa pertumbuhan.
Baca Juga:Pemerintah Desa Mundusari Tutup TPS LiarKeren, Diskominfo Purwakarta Luncurkan Tanda Tangan Digital
Salahsatu wilayah pertanian yang rentan hama tikus yaitu di Desa Mekarjaya, dimana daerah itu merupakan endemis tikus terutama yg berbatasan dengan wilayah Badong Indramayu. “Ini upaya kita untuk menanggulangi hama tikus, agar produksi padi relatif stabil,” kata Omsah.
Burung Hantu tersebut mampu menanggulangi populasi tikus dengan jangkauan 25 ha. Dan dalam satu malam Burung Hantu itu dapat membasmi tikus sebanyak 6-12 ekor. “Sangat efektif sekali, 25 ha bisa dikontrol oleh satu ekor Burung Hantu,” tuturnya.
Untuk uji coba, saat ini baru ada 4 Rubuha (rumah burung hantu) yang berisi 8 ekor atau 4 pasang. Kemudian untuk menambah populasi Burung Hantu, akan dibuat Rubuha diluar penangkar yang sudah ada dan diperbanyak secara swadaya. Termasuk tempat tingkringannya Burung Hantu saat memangsa tikus. “Jadi kalau sudah banyak akan dikeluarkan dari kandang, untuk memangsa tikus yang berkeliaran di area pesawahan petani,” tukasnya
Brewok seorang petani Compreng menambahkan, dengan metoda penangkar Burung Hantu ini, akan sangat membantu petani dalam menanggulangi hama tikus, karena lebih efektif dan efiaien.(dan/vry)