LEMBANG-Beberapa orang warga berjalan menyambangi rumah keluarga pasien Covid-19 di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), dengan menenteng plastik berisi bahan-bahan makanan.
Bukan hanya makanan, warga pun memberikan motivasi kepada keluarga ini agar tabah dan memberi semangat bahwa kesulitan yang mereka hadapi ditanggung secara bersama-sama.
Jiwa toleransi dan semangat tolong menolong di tengah pandemi ini, mulai dikerjakan warga setempat setelah beberapa orang di desa tersebut dinyatakan positif Covid-19, beberapa hari lalu.
Baca Juga:Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Jelang Musim Hujan40 Pemain Lolos Seleksi U13 Askab Subang
Ketua RW 05, Hendi Heryadi mengatakan, ada sebanyak tujuh warga di dua RW yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diduga terpapar dari karyawan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. “Rinciannya, dua orang di RW 05 Kampung Pojok dan tiga orang di RW 02 Kampung Sukalaksana dinyatakan positif dan mereka sudah diisolasi di rumah sakit. Sekarang, sebanyak 12 orang terdekat dari keluarga pasien positif sedang menunggu hasil swab,” kata Hendi, Kemarin.
Menurut dia, warga membantu secara spontan dan ikhlas segala kebutuhan pokok sehari-hari bagi 12 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), mulai dari beras, kue, minyak goreng, dan lainnya yang disuplai setiap dua hari sekali. “Warga mensuplai kebutuhan, seperti makanan atau sayuran dan diantarkan ke rumah mereka. Kalau perlu apa, mereka tinggal kirim pesan,” ucapnya.
Dia mengatakan, keluarga pasien positif sangat merasa terbantu dengan adanya berbagai bantuan yang diberikan warga. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bantuan pun yang disalurkan dari pemerintah daerah setempat. “Bantuan dari pemerintah bagi keluarga yang positif belum ada, sangat lambat. Padahal mereka kan sementara tidak diperbolehkan keluar rumah dan berinteraksi dengan warga sekitar,” ujarnya.
Meski bertatus ODP, ke-12 warga tersebut jangan sampai dikucilkan. Sebab, tambah dia, hal itu justru akan menambah penderitaan keluarga mereka. Hendi mengungkapkan, sebagian ODP ada pula yang masih anak-anak. “Mereka justru harus dibantu agar bisa menjalani isolasi mandiri. Jadi warga ikut membantu mencukupi kebutuhan,” tuturnya.(eko/sep)