KARAWANG-Dampak pandemi Covid-19 adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang tahun 2020 yang mengalami penurunan hingga 18 persen dari target. Penurunan ini terjadi akibat pandemi Covid-19 hingga kegiatan ekonomi masyarakat yang menghasilkan PAD menurun drastis. Dari target PAD sebesar Rp 930 miliar turun hanya mencapai Rp 762 miliar.
“Pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap pendapatan daerah. Penurunan mencapai 18 persen dari pendapatan sebelumnya. Banyak sektor ekonomi masyarakat yang terdampak hingga tidak bisa menghasilkan PAD. Tapi meski terjadi penurunan PAD, tidak menggangu kegiatan pembangunan di Karawang,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Karawang, Hadis Herdiana, Selasa (13/10).
Menurut Hadis, kegiatan ekonomi masyarakat banyak yang terhenti akibat pandemi. Seperti di sektor pariwisata sangat berdampak karena usaha mereka terhenti sementara ini. Padahal sektor pariwisata menghasilkan PAD tapi saat pandemi Covid-19 ini tidak ada pemasukan. “Bagaimana mau kita kutif retribusi jika usaha mereka terhenti,” timpal Hadis.
Dia mengatakan, usaha lainnya yang terdampak seperti perhotelan atau rumah makan. Akibat pandemi Covid-19 Ini usaha perhotelan ikut terdampak. “Tingkat okupansi menurun drastis dan itu berpengaruh terhadap PAD kita. Apalagi usaha perhotelan memiliki kontribusi besar terhadap PAD, jadi kita mereka terdampak kita juga ikut. terdampak,” katanya.
Menurut Hadis, meski terdampak Covid-19 kegiatan pembangunan tetap berjalan. Penurunan PAD Karawang tidak terlalu mengkhawatirkan yang dapat mengganggu jalannya pembangunan. “Masih bisa berjalan kok pembangunan. Kalau ada kegiatan yang ditunda karena kita fokus menyelesaikan Covid-19,” terangnya.(aef/vry)