KARAWANG-Tingginya angka yang terpapar covid-19 yang mencapai 981 orang di Karawang disinyalir karena masyarakat sudah mengabaikan protokol kesehatan.
Khususnya di kluster industri yang saat ini terbanyak untuknpenularan covid-19. “Harus diakui, kita sudah mulai abai pada protokol. Itu disebabkan disiplin masyarakat yang kurang karena sudah banyak yang berkerumun. Kan kita tidak tahu siapa yang sudah positif covid,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Percepatan covid-19, Fitra Hergyana usai pelaporan satgas covid-19 yang dihadiri oleh Pjs Bupati, Sekda, dan Forkominda, Selasa (13/10) di gedung Bupati Karawang.
Oleh sebab itu, lanjut Fitra, pihaknya menghimba agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan covid-19. Hal itu untuk meminimalisir penyebaran virus korona. “Masyarakat harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Baca Juga:Ronaldo Positif Corona, Dibebaskan dari Tugas TimnasKejari Usut Dugaan Korupsi di Desa Anjun, Kerugian Negara Ditaksir Rp254 Juta
Sementara itu, Pjs Bupati Karawang, Yerry Yanuar mengatakan, jika pihaknya melakukan konsolidasi dengan seluruh satgas penangan percepatan covid-19 untuk mengambil langkah-langkah strategis karena Kabupaten Karawang sudah masuk ke zona merah dan oranye. “Kita akan melaksanakan rekomendasi dari ahli epidemiologi yang sudah dipaparkan dan pa Sekda akan menerjemahkan rekom itu dalam kebijakan,” katanya.
Kegaiatan ini, kata Yerry, merupakan langkah agar mengambil kebijakan secara akurat, valid dan terverifikasi. Sehingga dalam pelaksanaan pelacakan yang terpapar covid bisa terkonfirmasi dengan baik. “Meskipun sudah masuk zona merah tapi kami belum mau mengambil langkah PSBB lagi. Sebab kami masih menghimpun informasi agar kebaijakan yang dikeluarkan tepat,” katanya.
Ia menambahkan, jika semakin banyak yang terpapar, kemungkinan untuk PSBB bisa dilakukan tapi saat ini pihaknya menghimbau agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. (use/vry)