PURWAKARTA-Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta menyatakan masih terjadi fluktuatif pada warga yang terpapar Covid-19. Untuk angka konfirmasi positif trendnya masih menunjukan kenaikan, hal yang sama juga terjadi pada pasien yang sembuh.
“Hari ini, terjadi penambahan pada warga yang berstatus terkonfirmasi positif sebanyak 8 orang dan 7 orang lainnya yang terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Deni Darmawan, Kamis (15/10).
Menurutnya, secara kumulatif jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta terdapat 394 orang dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 297 orang. Tercatat juga, hingga hari ini jumlah orang positif telah meninggal dunia ada 18 orang. “Jumlah konfirmasi positif perhari ini berjumlah 79 orang,” ujar dr Deni.
Baca Juga:Mulai Turun Hujan, Pemkab Minta Petani Segera Tanam PadiKreatifitas dan Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju di Tengah Pandemi Covid-19
Gugus Tugas juga tak henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai. “Data lainnya juga kami sampaikan, untuk warga yang berstatus kontak erat jumlahnya bertambah 29 orang, kini jumlahnya menjadi 456 orang. Dan warga yang berstatus suspek jumlahnya bertambah 3 orang, kini jumlahnya menjadi 47 orang dan probable nihil,” tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB) dimasa pandemi ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini, dr Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19 pusat juga provinsi.
Dia juga mengatakan, dalam upaya mempercepat penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta terus melakukan rapid dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang diberikan. “Mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif,” ujarnya.