SUBANG-Camat Tanjung Siang, Dadan Dwiyana mulai mengantisipasi bencana, seiring dengan adanya peringatan dini akan datangnya perubahan musim yang disampaikan BMKG baru-baru ini.
Beberapa desa di Tanjungsiang, menurutnya rawan bencana. Salah satunya di Kampung Citombe Desa Buniara yang juga merupakan kawasan pegunungan.
“Terlebih di bulan November diperkirakan curah hujan akan lebih tinggi. Kita harus siaga menjaga sungai. Apalagi tahun 2019 yang lalu, pernah terjadi bencana banjir bandang yang juga menerjang Kampung Citombe RW. 001 Desa Buniara pada 26 April 2019,” ungkapnya.
Baca Juga:Warga Bisa Membuat E-KTP Secara Online, KK dan Akta Bisa Cetak Langsung SendiriKasus Konfirmasi Covid-19 di Purwakarta Masih Fluktuatif
Meski tidak ada korban jiwa, lanjut Dadan, dalam peristiwa tersebut perlu menjadi perhatian serta peringatan. Apalagi terdapat sebuah rumah hanyut tergerus banjir waktu itu. “Mudah-mudahan musibah yang diakibatkan aliran sungai tidak terjadi lagi, karena adanya kesiapan serta antisipasi dari warga masyarakat itu sendiri,” tambahnya.
Menanggapi itu, Kalak BPBD Kabupaten Subang H.Hidayat mengapresiasi dengan inisiasi siaga bencana tersebut. Harus ada upaya untuk mengurangi risiko bencana, terlebih daerah Desa Buniara termasuk daerah yang paling rawan longsor dan mengalami banjir bandang.
Selain Buniara ada Desa Mayang, Sukahideung dan Sukakerti yang juga rawan banjir bandang. “Kelestarian alam dan resiko bencana dapat dijaga. Salah satunya dengan gotong royong membersihkan aliran sungai, dengan harapan tidak ada yang mengganggu kelancaran aliran sungai sungai Cikembang,” pungkasnya.(idr/sep)