Sebelumnya, Ketua Depidar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Wilayah X Jawa Barat Yod Mintaraga menegaskan komitmen kesejarahan lahirnya SOKSI yang tidak bisa dipisahkan dari WKI. WKI, sambung Yod, merupakan lumbung kader bagi SOKSI dan Partai Golkar. Selama ini, WKI menjadi salah satu tulang punggung organisasi SOKSI di Jawa Barat.
“Saya ini mengawali karir sebagai kader Wira Karya. Saya menjadi Ketua WKI di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Perjalanan ini yang kemudian mengantarkan saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), baik di Kota Bandung maupun Jawa Barat. Alhamdulillah, sembilan dari 16 anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Jawa Barat adalah kader SOKSI,” tegas Yod.
“Intinya adalah bagaimana WKI bisa lebih terkonsolidasikan karena ini adalah awal dari segala yang kita lakukan di kemudian hari. Bersama-sama dengan WKI sebagai keluarga besar, saya berharap ke depan SOKSI bisa memberikan warna seperti jayanya zaman Pak Suhardiman atau Pak Ade Komarudin,” harap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat tersebut.
Baca Juga:Libur Panjang, Pemkab dan MUI Purwakarta Keluarkan Edaran ProkesBank BJB Subang Apresiasi Bumdes Juara Optimalisasi PBB-P2
Di bagian akhir, Yod mengajak kader WKI dan keluarga besar SOKSI untuk berjuang memenangkan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar. Dalam jangka panjang, Yod meminta WKI terus melakukan kaderisasi dan konsolidasi untuk mnyambut pemilihan legislatif dan kepala daerah lima tahun ke depan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Depidar SOKSI Jawa Barat Yomanius Untung menegaskan pentingnya kaderisasi dalam organisasi kemasyarakat pemuda. Bagi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Jawa Barat ini, WKI harus menghasilkan kader bangsa dengan kualifikasi pemimpin. Seorang kader tidak bisa dilihat dari semata-mata seragam organisasi. Lebih dari itu, seorang kader adalah ujung tombak organisasi.
“Kualifikasi kader harus ditegaskan. Bukan setelah pakai seragam lalu dianggap akder. Bukan yang dekat dengan ketua. Bagi WKI, kader bukan sekadar seragam, dekat ketua, ikut-ikutan ke sana ke mari. Kader dapat memahami pokok-pokok perjuangan, langkah-langkah organisasi. Bagaimana membentuk kader, jawabannya adalah melalui pendidikan kader bangsa. Ini yang akan membedakan WKI atau SOKSI dari organisasi lainnya,” papar Untung.