SUBANG-Pesawat yang berada di Gedung Juang – Subang jalan Jaya Wisastra Kelurahan Cigadung, kondisinya tidak terurus. Pemkab Subang berkordinasi dengan Lanud suryadarma akan menarik dan memperbaiki pesawat tersebut.
Kepala Bidang Aset BKAD Subang Tatang Saefulloh mengatakan, banyak pertanyaan mengenai adanya status kepemilikan pesawat yang ada di Gedung Juang 45. Tatang mengklaim, kepemilikan status pesawat tersebut tidak jelas sampai saat ini. Sebab, kepemilikan pesawat tersebut di Pemda Subang bagian Aset daerah tidak tercantum. Hanya saja ada informasi pesawat tersebut dihibahkan ke para pejuang Kabupaten Subang. “Di Pemda pesawat tersebut tidak tercatat. Beredar infromasi, kalau pesawat tersebut dihibahkan kepara pejuang Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Dijelaskan Tatang, Lanud Suryadarma membuat surat yang ditujukan kepada Pemda Subang untuk menarik peesawat yang ada di Gedung Juang 45 Subang. Tujuannya, untuk diperbaiki dikarenakan kondisinya sudah menghawatirkan. “Kita balas surat tersebut, Pemda menyetujui ditariknya pesawat tersebut untuk diperbaiki pihak Lanud Suryadarma,” ujarnya.
Baca Juga:Kabupaten Subang Menuju Era Industrialisasi, Bupati: Jaga Kerukunan Antar GolonganDe’Ranch dan Astro Diduga Ancam Kawasan Lindung, Sekda: Jangan Semena-mena Bangun Wisata
Tatang juga meminta kepada pihak Lanud Suryadarma agar ketika selesai diperbaiki , pesawat tersebut di kembalikan lagi ke tempat semula. “Kita inginnya, ketika pesawat ditarik dan diperbaiki agar dikembalikan di tempat semula di Gedung Juang 45,” katanya.
Mengenai Gedung Juang, Tatang menjelaskan, pada tahun 1990 Gedung Juang 45 Subang diresmikan dan pesawat jenis B-13 Valiyen tersebut disimpan di sana. Pesawat tersebut sudah harus diperbaiki karena catnya yang luntur. Beberapa bagian pun yang rusak dan tidak terurus. “Ini sudah sejak tahun 90 an. Intinya sejak Gedung Juang saja diresmikan,” katanya.
Pedagang Buah di lokasi Gedung Juang 45, Toto (40) mengatakan, nama gedung tersebut adalah Gedung Juang 45, namun fungsinya malah menjadi perputakaan daerah. “Banyak konsumen yang nanya ke saya, itu bangunan sejarah? Kok ada tulisan Gedung Juangnya? Ketika saya jelaskan itu adalah perpustakaan mereka kebingungan,” ungkapnya.(ygo/vry)