Puluhan tracktor dari sejumlah kampung di Desa Sidamulya Kecamatan Cipunagara ramaikan acara Ruwat Bumi, Minggu (25/10). Ruwatan Bumi merupakan tradisi tahunan menyambut musim tanam padi, adapula sebagian menyebutnya Sedekah Bumi.
DADAN RAMDAN, Cipunagara-Subang
Warga dari setiap kampungpun tumpah ruah di lapangan Desa Sidamulya. Selain membawa tracktor yang dihiasi buah-buahan dan hasil bumi lainnya, juga membawa tumpeng yang disajikan saat Istighosah doa bersama, yang diikuti oleh tokoh agama, tokoh adat, petani dan masyarakat setempat. Untuk memohon keberkahan pada musim tanam padi nanti.
“kita diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk bercocok tanam kembali. Kemudian berkirim doa untuk para leluhur yang telah mendahului kita. Serta doa meminta keberkahan dan kesuburan di masa tanam sekarang sampai panen nantinya,” tuturnya.
Baca Juga:Tak Terurus, Pesawat di Gedung Juang 45 Subang Akan DitarikKabupaten Subang Menuju Era Industrialisasi, Bupati: Jaga Kerukunan Antar Golongan
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pawai traktor keliling kampung dan area pesawahan di wilayah Desa Sidamulya.
Makna yang terkandung dari acara Ruwatan Bumi diantaranya yaitu mempererat tali silaturahmi, menjaga persatuan kesatuan, menjaga nilai-nilai kekeluargaan, berdoa untuk kebaikan dan keberkahan serta melestarikan adat dan tradisi yang sudah diwariskan secara turun menurun.
Sementara itu dari luas area persawahan di Desa Sidamya sekitar 500 Ha, selain ditanami padi juga palawija saat musim tanam 2. Untuk musim rendeng umumnya petani di Sidamulya tanam padi.
Selain sawah di wilayah Desa Sidamulya juga ada area lahan tebu milik PG Rajawali.(dan/vry)