SUBANG-Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Subang mengakui terjadinya banjir cileuncang di sejumlah titik jalan protokol di Subang kota, lantaran buruknya sistem drainse. Pasalnya, anggaran untuk perbaikan drainse terpangkas untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman DPKP Subang, Radi Abdul Azis mengatakan banjir cileuncang tersebut sudah sejak lama terjadi. Seperti di SMAN 1 Subang, Otista, Cadika, KS Tubun dan lainnya. “Memang harus segera ada perbaikan drainase nya dan itu sudah direncakan sejak lama. Tapi di tahun ini tidak ada anggaran untuk perbaikan karena terkena pemangkasan anggaran untuk Covid-19,” katanya.
Adapun perbaikan drainase di tahun 2020 ini, kata dia, hanya dilakukan di wilayah Kecamatan Pagaden saja. Itu pun hanya 1 paket pengerjaan. “Mau bagaimana lagi. Kita tidak bisa melakukan perbaikan, kendala nya pemangkasan anggaran untuk Covid,” ujarnya.
Baca Juga:Cegah Banjir, Pemerintah Desa Rancadaka Pastikan Aliran Kali LancarBupati Apresiasi Dedikasi Sastrawan Moddi Madiana
Dia menyebut penyebab terjadinya banjir Cileuncang diantaranya adalah karena adanya pendangkalan ataupun penyumbatan saluran, pembuangan air hujan dari bangunan langsung ke jalan, dan banyaknya elevasi jalan yang menjadi lebih rendah dari tanah. “Kami imbau agar warga yang mau mendirikan bangunan untuk memperhatikan elevasi jalan, jangan sampai tata bangunannya tidak baik,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang Karyawan Tokma Cadika Subang, Chaerul (21) mengaku khawatir hendak berangkat dan pulang kerja jika terjadi hujan. “Kadang suka takut kalo hujan besar, takutnya banjir Cileuncang di depan Tokma,” ujarnya.(ygo/sep)