LEMBANG-Satlantas Polres Cimahi mengimbau pengguna kendaraan yang akan menuju kawasan wisata Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), sebaiknya menghindari jalur rawan kemacetan dan bencana alam.
Beberapa jalur rawan kecelakaan lalu lintas di antaranya Jalan Kolonel Masturi (Kolmas) karena kondisi jalan menurun, lalu sekitar objek wisata Imah Seniman, tepatnya di Kampung Kramat Desa Cikahuripan karena merupakan salah satu kawasan rawan longsor.
Kemudian Jalan Cihanjuang serta Jalan Sersan Bajuri lantaran sedang ada perbaikan jalan di sekitar kawasan itu sejak dua minggu lalu. Sehingga sering menimbulkan antrean kendaraan yang cukup panjang, karena kendaraan dari dua arah harus bergantian melewati jalur tersebut
Baca Juga:Kerap Terjadi Banjir Cileuncang di Subang, Pandemi Covid Dijadikan AlasanCegah Banjir, Pemerintah Desa Rancadaka Pastikan Aliran Kali Lancar
KBO Satlantas Polres Cimahi, Iptu Erin Heriduansyah menerangkan, pengguna kendaraan bisa melalui jalur arteri Jalan Setiabudi jika menuju ke arah Lembang. “Pengguna kendaraan yang akan mengarah Lembang sebaiknya menghindari Jalan Sersan Bajuri dan Cihanjuang karena sedang perbaikan jalan. Kendaraan bisa melintasi Jalan Kolmas tapi hanya untuk kendaraan kecil, bus-bus besar diimbau menggunakan Jalan Setiabudi,” kata Erin, Selasa (27/10).
Rawan Longsor Macet dan Kecelakaan
Kepolisian memprediksi, lonjakan kendaraan di wilayah Lembang baru terjadi pada Rabu (27/10). Untuk menghindari hal yang tidak diharapkan, para pendatang sebaiknya mengecek terlebih dahulu kondisi kendaraannya. “Siapkan kondisi kendaraan karena diprediksi jalur bakal padat. Dengan kontur jalan yang banyak berkelok, tanjakan serta turunan yang tajam, kendaraan harus fit. Dituntut juga kesabaran pengguna jalan karena pada setiap musim libur, kawasan Lembang pasti dilanda kemacetan parah,” ujarnya.
Sebagai persiapan menyambut wisatawan, pihaknya melaksanakan rekayasa lalu lintas dengan cara memasang water barrier di beberapa simpul kemacetan seperti di sekitar objek wisata Farm House serta di simpang Beatrix. “Lembang menjadi fokus utama kami sehingga personel lebih banyak diturunkan di sana. Apabila jalur sudah sangat padat, kita terapkan rekayasa lalu lintas seperti oneway dengan cara penarikan kendaraan ke arah atas (Lembang) atau sebaliknya (Bandung), tergantung pada kondisi di lapangan,” jelasnya.(eko/sep)