PURWAKARTA-Al-Muhajirin merupakan pondok pesantren yang dalam kurikulumnya fokus mengkaji Kitab Kuning sebagai salah satu sumber keilmuan. Al-Muhajirin pun berhasil mengembangkan metode mufham alias mudah dan paham atau yang dalam bahasa Arab memiliki arti memahamkan.
Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta Dr Hj Ifa Faizah Rohmah M.Pd menyebutkan, sesuai maknanya, metode mufham diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para santri dalam memahami dan mempelajari
kitab-kitab Kuning seperti Safinah dan Tijan.
“Sekurang-kurangnya ada lima alasan mengapa kita harus mengkaji kitab Kuning. Pertama adalah kepakaran dari penulisnya, yaitu setiap penulis kitab Kuning adalah ulama yang tulisannya diakui dan diterima di dunia Islam,” kata Ifa usai melaunching metode mufham di sela Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Agung Baing Yusuf, Kamis (29/10).
Baca Juga:Ratusan Personel Polisi Disiagakan, Antisipasi Lonjakan Kunjungan Destinasi Wisata di PurwakartaDKUPP Subang Minta Desa Jangan Sembarangan Keluarkan Surat Keterangan Usaha
Kedua, sambungnya, sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah Saw. “Ketiga, menggunakan bahasa ilmu yang dalam Islam adalah bahasa Arab. Pasalnya, syarat mutlak kealiman adalah penguasaan bahasa Arab. Serta bahasa Arab adalah bahasa komunikasi dunia,” ujarnya.
Disambut Baik Bupati dan Kadisdik
Adapun keempat, kata Ifa, yakni kitab Kuning adalah standar pembelajaran internasional yang digunakan di seluruh dunia. “Dan kelima, adalah adanya berkah dari para ulama yang melekat pada kitab-kitab Kuning,” kata Ifa.
Dengan metode mufham, lanjutnya, baik Safinah maupun Tijan bisa dipahamkan lagi dari satu santri ke santri lainnya. “Metode ini juga tak hanya memudahkan santri pesantren dalam mengakses kitab Kuning tapi juga bagi siswa-siswa yang tidak mesantren,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika menyambut baik metode mufham yang dikembangkan Al-Muhajirin, sehingga memudahkan santri dan siswa mempelajari kitab Kuning. “Pemahaman kitab Kuning seperti Safinah dan Tijan juga dapat membentuk karakter siswa berakhlak mulia,” kata Ambu Anne.
Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr H Purwanto M.Pd. “Saya sangat berbahagia atas metode mufham ini. Karena sejalan dengan program yang telah dikembangkan Dinas Pendidikan sejak 2016 lalu. Yakni, mengajak anak-anak sekolah bisa mempelajari dan memahami kitab Kuning,” ucap Purwanto.(add/vry)