SUBANG – Bupati Subang, H. Ruhimat mendampingi Menteri Perhubungan mengikuti rangkaian kegiatan peninjauan progress pembangunan pelabuhan patimban, Sabtu (31/10).
Dalam kegiatan peninjauan itu juga digelar rapat terbatas, yang memaparkan konsep soft opening pelabuhan Patimban di antaranya dari sisi darat, mobil diangkut dari car manufaktur, menggunakan truk mobil diangkut melalui jalan Pantura ke Jalan akses paket 4, kemudian truk pengangkut mobil bergerak, dari jalan akses paket 4 ke terminal kendaraan.
Sedangkan dari sisi laut kapal pengangkut kendaraan memasuki alur pelayaran pelabuhan Patimban, kapal pengangkut kendaraan selanjutnya bersandar di terminal kendaraan, dan kendaraan dimuat ke kapal pengangkut kendaraan, selanjutnya kapal pengangkut kendaraan berangkat keluar dari pelabuhan Patimban.
Baca Juga:Makin Kaya saat Pandemi, 25 Pebisnis Perempuan di Asia Paling BerpengaruhIni Reaksi Orang Tuanya Ketika Katty Butterfly Memilih Islam
Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor alias car terminal yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun apabila pembangunan sudah selesai hingga di tahap ketiga.
“Patimban akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Nantinya, semua sistem dapat terintegrasi secara digital serta dapat diakses real time sehingga tidak terjadi penumpukan proses logistik,” jelas Menhub RI.
Pembangunan tahap 1 pelabuhan yang secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok ini, ditargetkan selesai pada pekan ketiga November 2020 untuk terminal kendaraan yang melayani aktivitas ekspor otomotif dengan kapasitas 225.000 unit kendaran utuh (compelety build up unit/CBU).
Pelabuhan Patimban juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi dan Tanjung Priok.(idr/ded)