Maulid Nabi Muhammad dapat dijadikan sebagai momentum persaudaraan antar umat Islam (Ukhuwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa dan setanah air (Ukhuwah Wathoniyyah), serta persaudaraan antar sesama umat manusia di seluruh dunia (Ukhuwah Insaniyyah) sehingga terwujudnya negara yang maju (baldotun toyyibatun wa robbun ghofur). Maulid Nabi Muhammad memberikan semangat untuk mencintai tanah air adalah sebagian dari iman (hubbul wathon minnal iman).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad tidak hanya bersifat seremonial semata, alangkah indahnya dijadikan suri tauladan sifat-sifatnya diantaranya jujur (shiddiq), dapat dipercaya (amanah), menyampaikan ajaran yang baik (tabligh), dan cerdas (fathonah) yang dapat diimplementasikan ke dalam kehidapan sehari-hari. Bagi kaum milenial dapat dijadikan contoh menjadi pemuda yang hebat, bagi suami atau sosok ayah dapat mencontoh tanggungjawab, kejujuran, menyayangi keluarganya dan tidak pernah marah, serta sosok pemimpin yang adil dan guru yang bijak.(*)
Oleh: Rizky Muhamad Subagja, S.Pd.
Pengurus Ikatan Guru Indonesia Wilayah Jabar dan PNS Guru PPKn SMKN Cijambe Subang