SUBANG-Ramai diperbincangkan mengenai penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Hal tersebut berdampak kepada produk Perancis yang beredar dan diperjualbelikan. Warga Subang banyak yang tidak mau membeli produk dari Perancis di toko moderen. Terlepas hal tersbut benar atau salah, DKUPP SUbang mengimbau kepada masyarakat, agar jangan merusak dan juga memaksakan kehendak.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang, H. Dadang Kurnianudin mengatakan, mengenai warga Subang yang tidak ingin membeli produk-produk dari negara Perancis, sudah mendengarnya. Jika itu sebuah keyakinan dan juga maslahat, pihaknya menghormati keinginan warga Subang,” katanya.
Walaupun banyak kabar masyarakat Subang tidak mau memakai produk Perancis, pihaknya terus melakukan pengawasan ke berbagai toko modern dan lainnya. Hingga saat ini, belum ditemukan adanya pemboikotan atau produk yang distempel boikot.
Baca Juga:Farah Quinn Wujudkan Mimpi Buka Usaha KueMembludak, Pemkab Subang Kirimkan 91.735 Data Pemohon BPUM
“Kami mengimbau agar pihak terkait agar mengantispasi segala kemungkinan, sehingga tidak ada tindakan yang menjurus kepada ke anarkisme atau memaksakan kehendak apalagi merusak,” kata Kepala DKUPP Subang.
Menurutnya, keinginan memboikot merupakan pilihan seseorang dan. DKUPP dalam hal ini tidak pada posisi melarang. “Kita tidak dalam posisi melarang, karena itu pilihan seseorang,” ungkapnya.
Sementara itu, banyak dari Netizen di media sosial ataupun pembicaraan dari berbagai warga SUbang yang membicarakan mengenai produk Perancis dan ada yang memilih tidak membeli.(ygo/vry)