PURWAKARTA– Keluarga korban peristiwa runtuhnya gapura di sekitar area proyek jalan lingkungan Perumahan Bumi Jaya Indah (BJI), Kelurahan Munjuljaya, Purwakarta iklas dengan kejadian yang menimpa keluarganya tersebut
Musibah yang terjadi pada Rabu (4/11) pagi kemarin itu merenggut nyawa Asep Aprian (13), cucu dari Dayat (60) yang merupakan mandor proyek tersebut. Asep meninggal seketika usai mendapat luka berat di kepala setelah tertimpa reruntuhan gapura.
Saat ditemui di rumah duka, Aris Setiawan (40) ayah korban tak berbicara banyak. Ia beserta istri sudah mengikhlaskan kepergian anak kesayangan untuk selama-lamanya.
“Sakit, sedih, terpukul, tapi kami sudah ikhlas,” ujar dia.
Baca Juga:Disdikpora Karawang Fasilitasi Siswa Belajar Melalui Radio(E-Paper) Pasundan 5 November 2020
Perwakilan CV Dalan Laju Entosa, Dani Regiana mengatakan, pihaknya sudah mendatangi rumah duka untuk bersilaturahmi menyampaikan belasungkawa pada Rabu (4/11) malam tadi.
Pihak perusahaan sendiri, sudah memberikan santuan untuk keluarga korban yang ditinggalkan.
“Kami sangat terpukul atas peristiwa ini. Segenap jajaran perusahaan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar dia.
Secara teknis, pihak perusahaan menganalisa jika gapura yang roboh bukan bagian dari pengerjaan proyek jalan lingkungan BJI. Hanya saja, letaknya tepat di area pengerjaan proyek. Pihak perusahaan sendiri merasa dirugikan atas musibah ini.
“Jelas kami dirugikan. Kami tengah memperbaiki saluran drainase di pinggir gapura tersebut. Saat dikonfirmasi, pekerja kami juga tidak ada yang melakukan kontak pengerjaan langsung dengan gapura tersebut. Secara tiba-tiba, gapura tersebut roboh dan menimpa seorang anak,” kata Dani.
Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Purwakarta, Kosasih, mengatakan, gapura karakter di depan BJI dibangun secara hibah swakelola. Namun, untuk tahun pengerjaannya, dia masih menelusuri hingga saat ini.
“Kalau tidak salah itu hibah ke kelurahan dan dikerjakan secara swakelola. Hanya saja, untuk tahun pengerjaannya kami belum tahu pasti. Masih dalam proses penelusuran tim dinas,” kata Kosasih.
Baca Juga:Panen di Pamanukan Capai 9 Ton Per HektareDigerebek Tidak memakai Celana, Oknum ASN Kabur dari Kepungan Warga
Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah menuturkan, pihaknya telah memanggil dan memeriksa enam saksi dalam kejadian tersebut dan lokasi kejadian telah dipasang garis polisi.