Oleh :
- Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi di SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi)
2. Drs.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Hingga bulan nopember ini, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia belum mengalami penurunan, bahkan di sejumlah daerah jumlahnya masih terus meningkat. Ketika Pemerintah telah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru, namun dengan melihat jumlah kasus positif yang masih tinggi, sejumlah daerah masih memberlakukan pembatasan pada beberapa aspek kehidupan. Sebagai contoh, dalam dunia pendidikan, kegiatan pmebelajaran di sekolah belum dapat dilaksanakan. Meskipun daerah dengan resiko sedang diperbolehkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, namun pembelajaran belum sepenuhnya berjalan secara normal.
Sekolah yang sudah dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah siswa yang boleh belajar di dalam kelas saat pembelajaran dibatasi, maksimal hanya 18 orang siswa. Pihak sekolah sendiri diberikan kebebasan untuk menentukan jam belajar dan sistem shifting pada siswanya. Jika melihat peraturan tersebut, tentunya bagi siswa yang tidak masuk dalam jadwal masuk sekolah. maka pembelajarannya masih dilakukan secara daring. Sementara itu sekolah yang masih berada di zona dengan kerentanan tinggi, belum diperbolehkan untuk melakukan kegiatan tatap muka secara langsung di kelas, PJJ menjadi pilihan terbaik agar kegiatan belajar tetap dapat berjalan.
Baca Juga:Perubahan Hakiki akan Terwujud dalam Sistem yang ParipurnaBulan Imunisasi Anak Sekolah Digelar Terbatas
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) umumnya dilaksanakan dengan sistem daring. Ada berbagai moda daring yang dipergunakan guru dalam PJJ, mulai dari whatsapp hingga penggunaan video conference. Penggunaan video conference yang terkoneksi internet memungkinkan guru dan siswa dapat berinteraksi dua arah meskipun tempatnya berjauhan dan tidak berada dalam satu tempat yang sama. Tujuan dari penggunaan video conference dalam kegiatan PJJ ini adalah agar guru dan siswa dapat berinteraksi dalam rangka penyampaian materi pembelajaran. Dengan video conference, siswa dan guru dapat berinteraksi secara dua arah, sehingga dapat dilakukan diskusi secara langsung terkait materi pembelajaran. Interaksi guru-siswa menjadi andalan dalam pembelajaran dengan platform ini dan inilah esensi pembelajaran.