SUBANG-Memasuki peralihan musim, rumah sakit umum dan swasta di Kabupaten Subang banyak pasien yang mengeluhkan penyakit diare dan demam berdarah. RSUD Kelas B Subang mengimbau, jika ada sesuatu hal berkaitan dengan flu bisa langsung meminta di swab.
Plt Direktur RSUD Kelas B Subang dr Ahmad Nasuhi mengimbau masyarakat bila mempunyai keluhan flu dan juga panas di musim pancaroba saat ini, agar segera beristirahat. Kmeudian, memeriksakan diri untuk di swab ataupun di rapid test. Sebab, Covid-19 gejalanya sangat sama dengan flu biasa. “Ini yang harus masyarakat pahami, dikarenakan gejalanya hampir sama dengan sakit flu. Apalagi di musim pancaroba saat ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Ahmad, pasien yang berkunjung ke RSUD Kelas B Subang juga saat ini lumayan melonjak. Kebanyakan pasien mengeluhkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan demam berdarah. Kenaikan pasien terjadi sudah dua minggu terakhir. “Lonjakan pasien sudah dua minggu terakhir ini. Kami imbau agar masyarakat selalu berwaspada,” katanya.
Baca Juga:Kepala Daerah Harus Perhatikan Serius Dinas Kominfo, Ini AlasannyaBio Farma Produksi Vaksin untuk Dunia
Dokter Umum Rumah Sakit PT AMN Subang dr Mugia Nugraha mengatakan, pasien yang berkunjung dampak dari Pancaroba lumayan banyak. Kebanayakan karena penyakit diare dan juga demam berdarah. Hal tersebut, dimungkinkan karena pola makan dan juga kebiasaan hidup yang kurang bersih. “Penderita diare dan demam berdarah saat ini sedang tinggi,” ungkapnya.
Dijelaskan dr Mugia, jika melihat data semingu terakhir di RS PPN, pasien yang datang dan mengeluhkan penyakit diare ada sebanyak 85 orang, Typhoid sebanyak 45 orang, TBC sebanyak 12 orang. Jika melihat dari pasien yang berkunjung diare sangat banyak. “Pasien diare mencapai 85 orang. Ini dimungkinkan karena pola makan yang sembarangan di musim hujan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Nunung Syuhaeri MARS mengatakan, untuk kasus DBD di Kabupaten Subang pada tahun 2020 ini ada sebanyak 253 kasus. Dari 353 kasus tersebut 4 kasus mengakibatkan penderitanya meninggal dunia. “Jangan anggap enteng Demam Berdarah. Pada musim penghujan seperti ini, diharapkan kubur tempat-tempat penampungan air,” tandasnya.(ygo/vry)