Ada beberapa kegiatan apersepsi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran secara daring. Pertama, guru menanyakan keadaan siswa, bagaimana perasaannya saat itu. Siswa menjawab secara langsung (dapat menggunakan digital tools atau tanpa digital tools). Kedua, guru memberikan kata rahasia via zoom chat pada salah satu siswa. Siswa tersebut menjelaskan kata. Siswa lain menebak via zoom chat. Ketiga guru memberikan kata rahasia via zoom chat pada salah satu siswa. Siswa tersebut menggambar di zoom whiteboard. Siswa lan meebak kata di zoom chat atau secara lisan. Keempat guru memberikan dua gambar serupa tapi tak sama melalui aplikasi padlet dan meminta siswa mencari 10 perbedaan. Kelima guru meminta siswa menuliskan harapan yang ingin ia wujudkan hari ini, kegiatan ini dapat menggunakan berbagai aplikasi.
Contoh apersepsi tersebut hanya sebagian kecil, masih banyak ide-ide kreatif yang dapat digunakan para guru untuk menyajikan apersepsi yang lebih menarik. Apalagi saat ini banyak kelas daring bagi para guru untuk menggali berbagai informasi untuk meningkatan mutu pembelajaran.
Apersepsi yang dilakukan di kelas daring, tidak selalu menggunakan alat digital (digital tools), tetapi dapat pula tanpa alat digital misalnya hanya melalui grup whatsapp secara langsung. Walaupun bukan satu-satunya hal yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa, namun kegiatan apersepsi ini sangat penting dilakukan. Agar terjalin hubungan yang interaktif dan komunikatif dengan siswa saat melakukan pembelajaran, baik pembelajaran daring maupun luring. Selain apersepsi, kegiatan inti dan penutup pun harus tetap diperhatikan agar terdapat keseimbangan dalam melakukan pembelajaran. Ketika tahapan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang matang, tidak menutup kemungkinan peningkatan semangat belajar siswa pun akan semakin meningkat. Hal itu akan berbanding lurus dengan capaian hasil belajar siswa.(*)
OLEH: Wiwin Winarni, S.S
Guru SMPN 1 Cisalak