PURWAKARTA-Pemerintah Kabupetan Purwakarta terus berupaya mempersiapkan diri menjadi kabupaten layak anak, salah satunya diwujudkan melalui program Kampung Ramah Anak. Untuk itu, Pemkab Purwakarta bersama-sama para orang tua juga turut andil menyiapkan anak-anak Purwakarta dalam menyongsong masa depan yang gemilang.
Kepala Seksi Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak pada Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta Wajmudin Anwar mengatakan, ke depannya di setiap kampung harus ada kampung kaulinan budak lembur untuk mengembalikan kearifan lokal yang sudah memudar karena serbuan teknologi informasi.
“Diketahui, saat ini hampir setiap anak sudah mengenal gawai, sehingga kalau tidak diimbangi dengan pengawasan dari orang tua dan pemerintah, maka akan berdampak kurang baik di kemudian hari. Baik itu dari pertumbuhan fisik maupun psikis karena sudah sangat ketergantungan,” kata Anwar di Purwakarta, Senin (16/11).
Baca Juga:Galakkan Pemberdayaan Generasi MudaDorong Cabor eSport Dipertandingkan di Porda 2022
Dengan adanya kampung kaulinan ini, sambungnya, semoga menjadi percontohan dan segera diaplikasikan di kampung-kampung lainnya di setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta.
“Visi 2021, Kabupaten Purwakarta bisa meraih predikat sebagai kabupaten layak anak, tentunya dengan dukungan dari semua stakeholder. Jadi saya harapkan masyarakat juga ikut berpartisipasi,” ucap dia.
Anwar menilai, kampung kaulinan adalah salah satu contoh tingginya partisipasi warga dalam menata lingkungannya. Namun, yang terpenting, lanjut Anwar, harus diawali dari partisipasi masyarakat terlebih dahulu.
“Adapun pemerintah sifatnya hanya memberikan dukungan,” katanya.
Anwar menambahkan, seluruh desa di Kabupeten Purwakarta diharapkan dapat membangun kampung ramah anak. Paling tidak, kata dia, setiap desa memiliki satu kampung yang ramah anak. Dengan begitu, Kabupaten Purwakarta akan mendapat nilai tambah untuk mendapatkan predikat kabupaten layak anak.
Anwar menegaskan, kampung ramah anak bukan semata untuk mengejar predikat kabupaten layak anak. Lebih dari itu, ia ingin menyelamatkan anak-anak dari bahaya perkembangan zaman, khususnya teknologi.
Ia mencontohkan, saat ini waktu anak-anak selalu disibukkan dengan gawai. Salah satu penyebabnya lantaran tidak adanya tempat bermain yang layak untuk anak berkumpul dan bersosialisasi.
“Dengan banyaknya tempat bermain yang layak, saya yakin bisa menurunkan angka kekerasan pada anak. Karena kekerasan anak itu kan dari media seperti game online dan sinetron. Karena itu pula dapat mempengaruhi karakter anak berbeda. Selain itu, anak-anak juga bisa kembali berkumpul dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya,” ucap Anwar.