Presiden ketiga RI, BJ Habibie juga merupakan orang yang gemar membaca. Buku menjadi cinta pertama Habibie. Buku ensiklopedia hingga buku cerita gemar dibacanya. Lewat buku, Habibie menemukan banyak hal dan terbuka wawasannya, hingga akhirnya beliau menjadi sosok manusia yang cerdas. Banyak tokoh inspiratif lainnya seperti Mark Zuckerberg, salah satu rahasia dibalik kesuksesan CEO Facebook ini ternyata adalah membaca buku. Zuckerberg membiasakan diri membaca satu buku setiap dua minggu sekali untuk memelajari hal-hal tentang teknologi, kepercayaan, sejarah, hingga kebudayaan.
Warren Buffett dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam dunia bisnis dan investasi, setiap harinya meluangkan waktu lima hingga enam jam untuk membaca lima koran berbeda. Tokoh lain misalnya Bill Gates, buku yang dibaca mantan CEO Microsoft ini sebanyak 50 buku per tahun. Hal ini berarti Bill Gates membaca kira-kira satu buku setiap minggunya.
Menilik kebiasaan membaca yang dimiliki para tokoh, jelas dapat kita simpulkan bahwa membaca memiliki manfaat yang sangat penting. Dengan membaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan karena dengan membaca kita dapat mempelajari berbagai disiplin ilmu. Selain itu, membaca dapat pula meningkatkan kreatifitas dan membangun daya imajinasi. Banyak hal baru yang dapat tercipta karena terinspirasi dari bahan bacaan. Kegemaran membaca dapat meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata. Sehingga tidak heran jika orang yang gemar membaca dapat menguasai berbagai bahasa dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Baca Juga:Dialog Publik Kemenhub: Bupati Subang Minta Dibangun SMK Maritim di PatimbanWarga Desa Bojongjaya Gotong Royong Bersihkan Saluran Sekunder
Dalam masa pandemi covid-19 seperti saat ini, membaca dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan untuk mengurangi rasa jenuh karena masih terbatasnya aktivitas yang dapat kita lakukan di luar rumah. Membaca adalah salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir meski ruang gerak masih terbatas karena pandemi belum usai. Membaca dapat diibaratkan makanan bernutrisi bagi otak. Semakin banyak membaca, semakin banyak asupan nutrisi yang mengalir di dalam otak, sehingga dengan demikian otak akan tetap sehat.
Pada kondisi yang belum memungkinkan untuk banyak beraktivitas di ruang publik seperti sekarang ini, bukan menjadi alasan untuk tidak membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Untuk memfasilitasi aktivitas membaca masyarakat, perpustakaan nasional telah meluncurkan aplikasi iPusnas pada 16 Agustus 2016. iPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook. Aplikasi ini menyediakan fitur seperti media sosial yang memungkinkan adanya interaksi antara satu pengguna dengan pengguna yang lain. Kita dapat memberikan rekomendasi buku yang sedang kita baca, menyampaikan ulasan buku dan bahkan mendapatkan teman baru.