PURWAKARTA– Lebih dari satu dasawarsa ini, Kabupaten Purwakarta memiliki slogan Istimewa. Penambahan slogan tersebut, bukan berarti kabupaten ini berbangga diri dengan keistimewaannya. Menurut Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, slogan Istimewa sendiri memiliki arti luas.
Diantara maknanya, yakni mengistimewakan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan pelayanan publik di segala sektor. Dimasa kepemimpinannya sebagai bupati, slogan Purwakarta Istimewa tetap dipakai.
Ambu Anne sapaan akrab untuk Bupati Purwakarta telah menyusun konsep bagaimana membuat wilayah ini semakin istimewa dengan berbagai kebijakannya. Tak jarang, Bupati yang juga mantan Mojang Purwakarta itu sering melakukan blusukan hingga ke pelosok desa untuk memastikan programnya dapat berjalan dengan baik.
Baca Juga:Warga Diminta Tak Tolak Janazah Covid-19Smart Desa Akan Diterapkan di 8 Kecamatan di Subang
Sejak awal, Ambu Anne sudah menyiapkan berbagai program unggulan untuk lebih mengistimewakan Purwakarta. Tentunya, modernisasi dan tradisi budaya tetap dipertahankan untuk kemasyhuran kabupaten yang dipimpinanya itu. Merujuk pada dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 yang ada di Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purwakarta, tercatat ada empat program yang menjadi misi Bupati Purwakarta Ambu Anne selama periode kepemimpinannya.
Misi tersebut, pertama; meningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, kedua meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan professional, ketiga mewujudkan pembangunan infrastruktur yang andal dan pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan dan keempat, mewujudkan perekonomian rakyat yang kokoh berbasis desa.
“Program-program ini sudah tertuang dalam RPJMD 2018-2023,” kata Anne Ratna Mustika, belum lama ini.
Ia tak memungkiri, jika pelaksanaan program kerja di 2020 ini belum bisa berjalan optimal. Karena, adanya pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung sejak akhir Maret lalu itu. Imbasnya, banyak program kerja tertunda akibat adanya peralihan anggaran.
Karena dengan adanya wabah virus ini, mengharuskan pemerintah daerah untuk memfokuskan alokasi anggarannya pada penanganan dampak pandemi tersebut. Di antaranya, untuk penanganan kesehatan, pengaman jaring sosial masyarakat, serta pemulihan ekonomi. “Banyak program kegiatan prioritas pembangunan yang ada di semua dinas teknis, terimbas wabah ini. Sehingga, banyak pelaksanaannya yang tertunda sampai situasi kembali normal,” ujarnya.