NGAMPRAH-Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Bandung Barat dibawah kepemimpinan Bupati Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan (AKUR), melalui jargon Bandung Barat “Lumpattt” Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menyiapkan lima strategi pembangunan. Strategi ini diharapkan bisa mewujudkan bandung barat yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul, dan Religius) yang berbasis pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber daya alam dan kualitas sumber daya Manusia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) KBB, Asep Wahyu FS mengungkapkan, ke lima strategi pembangunan ini tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2023 yang sudah mengalami revisi atas perubahan kondisi regional, nasional dan global yang disebabkan Pandemi Covid-19.
Asep menjelaskan strategi pertama adalah dengan mengembangkan sistem pemerintahan yang inovatif, efektif, efisien melalui reformasi birokrasi yang berkelanjutan. Selain itu, pengembangan mekanisme dan tata kerja, standar pelayanan, birokrasi yang
dinamis, serta memperkuat kapasitas kecamatan dan desa. “Era 4.0 tak bisa dihindari lagi, harus memanfaatkan teknologi informasi secara luas yang mencakup perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pembangunan serta monitoring dan pengendalian. Sehingga bisa mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis pengembangan teknologi informasi dan inovasi,” ungkapnya.
Baca Juga:Siloam Hospitals Hadirkan Tes Molekuler IsotermalSekolah KBB Siap KBM Tatap Muka
Strategi kedua, lanjut Asep, Pemkab Bandung Barat berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, merata dan berkeadilan. Hal itu tentunya dengan bertumpu pada sektor unggulan agroindustri dan pariwisata yang ramah lingkungan yang sudah menjadi bagian dari ikon Bandung Barat. “Sektor unggulan ini akan mendukung sektor lainya seperti jasa, perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama untuk recovery akibat dampak Pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Sedangkan strategi ketiga, kata dia, dengan mempercepat dan memperluas penyediaan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi, serta kawasan perkotaan dan pusat ekonomi di perdesaan, dengan kemitraan serta berbagai pola pembiayaan yang bervariasi. “Pengembangan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi unggulan dalam rangka pemerataan pembangunan di semua wilayah, termasuk perluasan pelayanan irigasi,” ujarnya.
Sementara strategi ke empat, kata dia, menciptakan masyarakat yang sehat, berdaya saing dan berkarakter dengan penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan secara berkualitas dan merata. “Dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat, sehingga bisa meningkatkan indeks kesehatan dan usia harapan hidup yang saat ini masih di bawah rata-rata nasional dengan angka 69,39. Apalagi situasi pandemi ini mengharuskan rehabilitasi dan rekonstruksi pelayanan kesehatan,” paparnya.