PURWAKARTA-Diantara upaya lebih memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dan untuk melihat secara langsung kondisi rakyatnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika melakukan kunjungan langsung ke pelosok desa–desa.
Anne Ratna Mustika saat blusukan turun langsung ke desa – desa untuk menemui warganya, Ambu Anne selalu mengucap salam dan bertanya kepada warga yang hadir apakah warga mengenal dirinya atau tidak.
” Assalamualakium, kumaha damang, kenal teu ka sim muring.(apa kabar.kenal ga kepada saya. Red), ” Kata mbu Anne saat menyapa warganya
Baca Juga:Digitalisasi, Cara UMKM Bertahan di Masa PandemiLima Strategi Pembangunan Bandung Barat, Wujudkan Visi dengan Prinsip Pemerataan dan Berkeadilan
Anne Ratna Mustika, berkeliling ke kampung-kampung untuk menyukseskan program unggulannya yang disebut “gempungan”
Dalam program gempungan
Wanita yang lebih dikenal dengan sebutan Ambu Anne ini, selalu mengampanyekan
program-program sosial dan kesehatan, terutama keluarga berencana.
Perempuan peraih juara satu mojang Purwakarta tahun 1999 ini mengakui bahwa program “jemput bola” di Purwakarta telah diikutinya sejak tahun 2008 lalu saat mendampingi suaminya menjabat kepala daerah.
Di lokasi kegiatan gempungan, berbagai pasilitas juga disiapkan beberapa mobil keliling berbagai pelayanan yang menampung kebutuhan masyarakat setempat. Mulai dari pelayanan pembuatan identitas masyarakat KTP, KK dan lainnya, sosialisasi KB, pelayanan pajak Samsat, sampai bantuan secara langsung kepada warga miskin di wilayah setempat.
“Ini adalah bagian dari mewujudkan janji politik semasa kampanye dulu, yang salah satunya adalah mensejahtrakan masyarakat.” Ungkap Anne.
Menyangkut kebutuhan pangan masyarakatnya yaitu Ambu Anne juga memiliki Program ‘Beras Welas Asih’. Dalam program tersebut, Pemkab Purwakarta menyiapkan 36 ton beras jenis premium untuk bantuan bagi masyarakat kurang mampu.
Anne menjelaskan, di Purwakarta sampai saat ini masih ada sekitar 50 ribu kepala keluarga (KK) yang masuk kategori kurang mampu. Dari jumlah tersebut, 30 ribu KK di antaranya yang rawan miskin. Melalui program gempungan diburuan urang lembur yang dilaksanakan setiap hari rabu, diharapkan dapat meringankan beban mereka.
Baca Juga:Siloam Hospitals Hadirkan Tes Molekuler IsotermalSekolah KBB Siap KBM Tatap Muka
“Total cadangan beras dari program ini sebanyak 36 ton. Sampai saat ini sudah tersalurkan sekitar 26 ton. Setiap KK, mendapat bantuan 10 kilogram beras,” jelasnya
Untuk merealisasikan kebutuhan program tersebut, pemkab menggandeng Perum Bulog. Selain menyediakan 36 ton beras untuk program tersebut, saat ini pemkab juga memiliki cadangan beras yang disimpan di gudang Bulog sebagai bagian dari antisipasi jika ada warga yang kekurangan pangan.