Oleh: Ine Wulansari
Pendidik Generasi
Ekonomi Indonesia saat ini mengalami krisis yang semakin buruk, pukulan ekonomi yang bertubi-tubi dirasakan oleh rakyat karena berbagai faktor, salah satunya yang dirasa berat oleh rakyat adalah menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum menemukan titik terang dalam penanganannya.
Disusul penumpukan utang luar negeri yang memperparah kondisi ekonomi bangsa, tentu saja semua memberikan dampak yang buruk bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Beban berat yang dipikul rakyat tak serta merta membuka mata hati penguasa untuk segera mengatasi berbagai keterpurukan, mereka memberikan solusi yang di luar akal sehat. Salah satunya, program Desa Cahaya yang digadang-gadang akan mampu mengatasi kemiskinan. Program ini digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai bentuk penanggulangan kemiskinan.
Usaha Pemkab dalam meminimalisir kemiskinan terus dilakukan, dengan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi masyarakat menjadi salah satu prioritasnya. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Tisna Umaran, program Desa Cahaya merupakan inisiasi Yayasan Baitul Mal (YBA) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sementara General Manager PT PLN Jawa bagian Tengah Sumaryadi menjelaskan, program Desa Cahaya bersumber dari zakat yang dikumpulkan dari para pegawai secara ikhlas. (PRBandungRaya.com, 2/11/2020)
Baca Juga:Terbakarnya Paru-Paru Dunia Di Papua(E-Paper) Pasundan 23 November 2020
Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi pemerintah pusat dan daerah. Faktor kemiskinan sangat beragam, dengan banyaknya jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas. Sedangkan di Indonesia untuk mengatasi kemiskinan sangat sulit diwujudkan, pasalnya solusi yang disuguhkan hanya bersifat parsial. Apabila pemerintah daerah mengambil langkah zakat sebagai jalan mengatasi kemiskinan, artinya pemerintah daerah tak memiliki skenario matang dalam penanganan kemiskinan dan mengambil solusi instan, maka pada akhirnya depresi ekonomi tak bisa dihindari.
Dengan dihadirkannya Desa Cakap Agamis Sehat (Desa Cahaya) diharapkan dapat membantu memberdayakan masyarakat, pendidikan dan kesehatannya. Juga mendorong masyarakat untuk bangkit dan berdaya secara ekonomi. Namun benarkah program ini akan membantu masyarakat merubah kehidupannya menjadi lebih baik? Rasanya tak tepat jika program ini dijalankan tanpa sokongan dan bantuan pemerintah sebagai penanggung jawab dalam kepengurusan rakyatnya.