BANDUNG-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) melaksanakan pemberdayaan masyarakat.
Salah satunya, melakukan pelatihan aplikasi bisnis e-commerce kepada pedagang kaki lima, sebagai pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Kota Bandung.
Hal tersebut dilakukan, guna menggairahkan penumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat, terlebih agar lebih maju mengikuti perkembangan era digital.
Baca Juga:(E-Paper) Pasundan 25 November 2020Hapus Sanksi Administrasi Tunggakan Pajak PBB
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Unisba, Rabiatul Adwiyah menjelaskan, kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan aplikasi bisnis e-commerce ini dilakukan pada pedagang kaki lima di Kelurahan Tamansari. Ini merupakan sebagai pilot project untuk nantinya dikembangkan ke seluruh LPP UMKM di Kota Bandung.
“Penggunaan aplikasi bisnis e-commerce bagi pelaku UMKM memiliki manfaat yang sangat besar yakni meningkatkan penjualan (omzet) dan keuntungan. Aplikasi bisnis e-commerce merupakan bagian dari e-business yang berhubun- gan dengan kegiatan jualbeli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. Dengan penggunaan aplikasi ini, UMKM menjadi lebih maju, mandiri dan modern,” kata Rabiatul, dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kemarin.
Latih Aplikasi Bisnis e-commerce
Menurutnya, penggunaan aplikasi e-commerce bagi UMKM ini sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menen- gah dan sejalan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2016-2018, dimana pemerintah daerah memfasilitasi pengem- bangan usaha dengan cara memberikan insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengembangkan teknologi.
Peran para pelaku UMKM memegang kunci untuk memulai ataupun meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan dan meningkatkan usaha pada era digital ini. “UMKM Kota Bandung saat belum menunjukkan pemanfaatan teknologi infomasi yang merata pada tingkat dan jenis UMKM. Tapi prediksi jumlah pekerjaan yang didukung oleh e-commerce di Kota Bandung Tahun 2017-2022 mengalami kenaikan. Tahun 2017 sebesar 4 juta, 2020 sebesar 16 juta dan 2022 naik menjadi 26 juta pekerja yang terhubung ekosistem bisnis e-com- merce,” terangnya.
Pada 2022, dijelaskan Rabiatul, pertumbuhan pasar e-commerce Kota Bandung dapat merang- kul sekitar 26 juta pekerja atau 20 persen angkatan kerja Indonesia. Lapangan kerja baru ini meliputi lapangan kerja baru yang muncul untuk mendukung kegiatan ecommerce seperti posisi pemrograman atau logistik di perusahaan e-tailing dan pekerjaan yang sudah ada namun diperbarui oleh perkembangan e-commerce, seperti pengelola UMKM yang ber- pindah dari bisnis offline ke online. (eko/vry)