SUBANG-Sebanyak 2.240 warga Subang menderita rawan tuberkulosis (TBC) dan rawan terpapar Covid-19. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengingatkan penderita TBC melakukan protokol kesehatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Meity mengatakan, sesuai data yang ada dari bulan Januari – November 2020 ada sebanyak 2.240 warga Subang yang menjadi penderita TBC. Hal tersebut, sesuai dari data yang diperoleh 40 puskemas di Kabupaten Subang. Dari data tersebut memang penderita TBC tersebar di seluruh daerah Kabupaten Subang.
“Data di kita ada 2.240 warga Kabupaten Subang menjadi pend- erita TBC,” ungkapnya.
Baca Juga:Masuk Musim Hujan, BPBD Karawang Antisipasi BencanaUji Kir Dishub Karawang Dipantau Komisi III DPRD
Dijelaskan Meity, pend- erita TBC apakah masuk dalam resiko tinggi terpapar Covid-19. Hal tersebut dipastikan betul, dikarenakan Covid-19 mudah masuk ketika seseorang memiliki penyakit penyerta atau menahun. Pendertia TBC juga yang paling tinggi memiliki penyakit seputar saluran perna- pasan.
“TBC merupakan penyakit yang bermasalah di seputar pernafasan. Kalau di bilang risiko tinggi benar adanya. Apalagi ini berkaitan dengan saluran pernapasan, Covid-19 bisa dengan mudah memaparkan,” katanya.
Meity mengatakan, untuk di Kabupaten Subang alat pendeteksi dan perawatan hanya ada di dua tempat yaitu di Puskesmas Pamanukan dan di RSUD kelas B Subang, maka dari itu penderita TBC di Kabu- paten Subang harus antre dan membutuhkan waktu yang lama, ketika melakukan pengecekan dan pen- gobatannya.
“Harus dimaklumi dikarenakan di Kabupaten Subang, baru ada dua tempat yaitu di Puskesmas Pamanukan dan RSUD Kelas B Subang,” katanya.
Meity mengaku sudah mengusulkan ke Pemerintah Pusat, agar ada pengadaan alat untuk penderita TBC lagi di Kabupaten Subang. Rencananya di tahun 2021 akan ada bantuan alat tersebut. “Rencananya seperti itu di tahun 2021 kita dapat bantuan lagi dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Plt Direktur RSUD Kelas B Subang dr Ahmad Nasuhi mengatakan, untuk Covid-19 sangat mudah masuk ke dalam tubuh seseorang yang memiliki penyakit penyerta, akan sangat cepat jika seseorang tersebut memiliki penyakit di saluran pernapasan- nya.
“Kebanyakan kejadian yang meninggal di sini karena Covid-19 ketika pasien memiliki penyakit di saluran pernafasan,” tandasnya.(ygo/vry)