Sikap netral yang seharusnya ditunjukkan aparat militer belakangan mulai pudar, kesatuan tentara dengan rakyat yang diibaratkan bahwa tentara dengan rakyat adalah dua komponen yang tak terpisahkan. Miris memang tindakan yang dilakukan aparat hukum yang dikenal netral kini terjebak derasnya arus demokrasi. Saling dukung demi mencapai kekuasaan merupakan hal yang lumrah terjadi, semua dapat dijadikan alat kekuasaan dan pemenuhan ambisi kepentingan.
Tentu saja apapun dapat terjadi ketika kita hidup di alam demokrasi yang sarat banyak kepentingan segelintir kelompok atau golongan, penguasa atau pengusaha. Karena dalam demokrasi ketika ada yang berbeda pandangan dianggap menjadi ancaman. Begitupun dengan TNI yang sangat mungkin bertindak sesuai kehendak penguasa.
Dalam Islam, aparat militer posisinya sebagai alat negara bukan alat kekuasaan. Struktur Hankam di negara Islam tercermin dalam politik luar negeri dan departemen keamanan dalam negeri. Maka akan nampak perbedaan antara Hankam di negara demokrasi dan negara Islam. Dalam negara Islam antara militer dan kepolisian merupakan satu kesatuan. Tugasnya menjaga keamanan dalam negeri serta melaksanakan tugas yang bersifat operasional. Pertahanan dan keamanan yang dijalankan militer Islam tentu untuk mencegah dan menjaga kedaulatan negara dari rongrongan musuh dan ancaman pihak asing. Seperti murtad dari Islam, pembangkangan, memisahkan diri dari negara, sabotase yang disertai pengrusakan dan perampasan baik milik individu, milik umum dan milik negara serta pemberontakan terhadap negara Islam dengan membawa persenjataan.
Politik yang dijalankan negara Islam berupa dakwah dan jihad dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Tujuan jihad bukanlah untuk menjajah suatu negeri, namun jihad dilakukan untuk menyatukan negeri-negeri menjadi satu kesatuan wilayah dalam naungan institusi Islam. Sehingga negara-negara yang lemah dan terzalimi akan memperoleh perlindungan.
Baca Juga:“Wisata Bencana” Dibalik Covid -19 pada Era New NormalJalan Tertutup Longsoran di Cisalak, Akses Sumedang-Jalancagak Lumpuh Total
Di wilayah perbatasan, militer Islam disediakan banyak pangkalan dengan tujuan untuk menggetarkan musuh yang hendak menguasai wilayah naungan Islam serta mempersempit gerak laju negara kufur, sehingga wilayah akan aman dari gangguan dan ancaman musuh Islam dan pihak asing. Militer Islam akan mengabdi dengan penuh kesungguhan atas dasar ketaatannya pada Allah bukan pada penguasa. Mereka menjalankan tugas sepenuh hati demi kedamaian dan keamanan bersama. Jika kedaulatan negara terancam, jihad menjadi jalan baku yang akan ditempuh, sebagai upaya menyebarkan Islam baik bersifat menyerang ataupun bertahan.