SUBANG-Tidak mencapai satu bulan, Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju Jilid 2, terciduk KPK. Keduanya pernah bertemu dengan Bupati Subang, H Ruhimat. Misalnya saja eks Menteri KKP Edhy Prabowo, ditemui Ruhimat di rumah dinasnya, Selasa (27/10).
Ruhimat kala itu menyampaikan aspirasi nelayan, seiring dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban di wilayah Subang Utara.
“Nelayan kita saat ini kesulitan mencari ikan di laut karena dibangunnya Pelabuhan Patimban. Saya berharap ada perhatian khusus dari bapak Menteri untuk nelayan di Kabupaten Subang,” ujar Ruhimat pada sang menteri, kala itu.
Baca Juga:Bagai Buah Simalakama, Sekolah Dibuka KembaliCara Islam Mencegah HIV/Aids
Dari hasil pertemuan itu, kurang lebih 17 program strategis dijanjikan Edhy untuk Nelayan Subang. Edhy juga menyampaikan komitmennya untuk membantu nelayan di Subang agar bisa meningkatkan potensi perikanan di Kabupaten Subang.
Namun sayang, belum juga terealisasi, Edhy Prabowo lebih dulu dibawa KPK sepulang lawatannya dari Amerika pada Rabu (25/11). Lalu bagaimana kelanjutan program serta komitmen yang di janjikan Edhy pada Ruhimat?
Menteri berikutnya, Mentri Sosial, Julian P Batubara, juga bertemu Ruhimat, di Desa Manyeti Kecamatan Dawuan, Subang, pada Kamis (5/11) lalu.
Julian didampingi, Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar memantau penyaluran BST yang dilaksanakan di Desa Manyeti yang merupakan penyaluran tahap delapan. Penyaluran bantuan dilaksanakan PT.Pos Indonesia dengan nilai bantuan Rp300.000 untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah alokasi 317 KPM.
Julian hemat bicara ketika itu, malah sebelum Julian tiba, tim Humas Kemnsos sudah mewanti-wanti awak media agar tidak melakukan door stop, alasannya Pak Menteri tidak mau ada kerumunan saat pandemi. Padahal acara peninjauan itu sendiri juga sudah melahirkan kerumunan.
Pertemuan Julian dengan Ruhimat memang bukan pertemuan yang disengaja dan khusus seperti pertemuan dengan Edhy Prabowo, ketika itu Ruhimat hanya mendampingi Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ullum, keduanya bertindak sebagai “tuan rumah” menyambut kehadiran Sang Menteri.
Satu bulan setelah peninjauan BST di Subang, Mensos Julian P Batubara menyerahkan diri ke KPK tepatnya Minggu (6/12) dini hari. Uang yang disimpan dalam 7 koper, 3 tas ransel, serta amplop yang berjumlah Rp14,5 miliar, menjadi barang bukti.