Pemberian materi kependudukan selain oleh guru mata pelajaran, juga dapat diberikan langsung oleh petugas dari DPPKB. Hal ini tentunya akan menjadi variasi pembelajaran, dapat memberikan pengalaman belajar baru kepada siswa. Pemberian materi oleh petugas DPPKB dapat rutin dilakukan misalnya satu bulan sekali. Atau agar pengetahuan siswa tentang materi kependudukan lebih luas, bisa juga setiap hari jumat, ketika siswa laki-laki melaksanakan ibadah sholat jumat, siswa perempuan diberikan kajian keputrian yang diisi oleh PLKB dari UPT DPPKB setempat. Kegiatan konseling seputar masalah kesehatan reproduksi juga dapat dilakukan, dengan mengundang tenaga kesehatan (bidan) ke sekolah.
Sementara itu, dalam pembelajaran, untuk membuat materi kependudukan semakin menarik, dapat diselingi dengan penggunaan permainan ular tangga kependudukan. Ular tangga dengan ukuran besar, yang tentunya menarik minat siswa untuk memainkannya. Setiap langkah yang didapatkan ada materinya, dan siswa harus dapat menjawab pertanyaan dan menjelaskan materi seputar kependudukan. Permainan dapat dilakukan secara per kelompok. Permainan ini sangat efektif untuk menambah pengetahuan siswa dalam materi kependudukan. Dengan berupa permainan, siswa menjadi tidak bosan dan jenuh dalam mempelajari materi.
Selain dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, agar siswa lebih memahami materi kependudukan, siswa diberikan tugas untuk mewawancarai langsung ibu hamil dan menyusui yang panduan pertanyaan dan jawabannya sudah terdapat dalam LKPD yang diberikan guru. Mengingat masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, dengan adanya wawancara ini selain bertujuan mengedukasi siswa sebagai bekal kelak ketika mereka berkeluarga, , juga dapat mengedukasi masyarakat. Karena siswa secara tidak langsung dapat mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat (khususnya ibu hamil dan menyusui).
Baca Juga:Pemkot Cimahi Siapkan Tempat Isolasi BaruOperasi Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 826 Botol Miras Disita
Sebagai pelengkap kehadiran SSK, di sekolah, dibuat Pojok kependudukan (population corner). Pojok kependudukan ini dapat difungsikan untuk memajang hasil pengolahan data siswa, seperti piramida penduduk. Selain itu, di pojok kependudukan juga terdapat buku-buku yang berisi informasi kependudukan, leaflet-leaflet yang berisi informasi mengenai hidup sehat, kesehatan reproduksi, bebas narkoba, banner dan poster kependudukan, serta data-data kependudukan wilayah sekitar. Dengan kehadiran pojok kependudukan ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi seputar kependudukan.