Rikzy Sebut Perlunya Penguatan Pendidikan Karakter
SUBANG-Rizky Muhamad Subagja, S.Pd guru SMKN Cijambe berhasil meraih penghargaan Guru Teladan. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka Peringatan Hari Guru Nasional. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan Guru Teladan kepada guru pada setiap Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) jenjang SLB/SMA/SMK Negeri dan Swasta yang berada di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat memberikan kewenangan penuh kepada setiap Ketua MGMP dan Pengawas Pembina untuk menetapkan Guru Teladan yang berdasarkan keaktifan dalam MGMP dan mengoptimalisasikan 4 kompetensi guru menurut UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Baca Juga:Awasi Ketat Pelaksanaan Prokes di TPSKecepatan Angin Capai 25 Knot, Nelayan Diimbau Jangan Melaut
Wajar bila Rizky Muhamad Subagja meraih prestasi tersebut. Banyak kiprah yang telah dilakukan antara lain terseleksi Bimtek dan Diklat Guru Belajar Kemendikbud RI, training of Trainer Kurikulum Jabar Masagi, multifungsi sebagai Guru dan Koordinator Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Center of Excellence, Ketua Panitia Webinar Nasional Pendidikan Politik Kerjasama MGMP PPKn SMK Kabupaten Subang dengan KPU Kabupaten Subang hingga melakukan pembelajaran rarak jauh berbasis teknologi.
Guru kelahiran Majalengka, 27 Juli 1994 ini melakukan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan. Seperti menggagas E-Civic Flash Card sebagai Inovasi Pembelajaran PPKn yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
“Ngabret Edu Service sebagai inovasi pelayanan pendidikan secara cepat dan tepat,” katanya kepada Pasundan Ekspres, Senin (7/12).
Dia menjelaskan, tantangan pendidikan ke depan, khususnya berkaitan dengan pendidikan karakter. Menurutnya, saat ini telah terjadinya krisis keteladanan dan degradasi moral baik pemimpin, orangtua, guru, peserta didik, dan masyarakat.
“Permasalahan pendidikan mengalami degradasi moral peserta didik merupakan tugas bersama antara pihak keluarga dan sekolah untuk menyelesaikannya,” jelasnya.
Dia mengatakan, peserta didik melakukan penyimpangan dikarenakan adanya rasa ingin tahu atau mencobanya, emosi yang belum stabil, pengaruh dari temannya, serta pengawasan di lingkungan keluarga yang belum optimal. Oleh karena itu, pihak sekolah harus menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor penyebab dari akar permasalahan tersebut sebelum memberikan keputusan yang bertujuan untuk memudahkan dalam menyelesaikan permasalahannya.