SUBANG-Akibat hujan yang terus menerus terjadi di wilayah Pantura, ratusan hektar lahan sawah yang hendak panen terendam air. Hal ini terjadi di dua desa yakni Desa Rancadam Kecamatan Pusakanagara serta Dusun Wanajaya Desa Bobos Kecamatan Legonkulon.
Pjs Kepala Desa Bobos Oman Suherman mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan awal terkait sawah yang terendam air akibat diguyur hujan terus menerus. “Hingga saat ini yang sudah kita data baru 30 ha, kita masih terus lakukan pendataan,” ucapanya.
Selain itu kata Oman, petani juga terpaksa ada yang memanen lebih awal untuk menghindari kerugian lebih besar akibat padi busuk. “Iya petani juga ada yang panen lebih awal dan padinya itu diangkut pakai getek menyusuri sungai yang ada,” jelas Oman.
Baca Juga:Warga Lembang mendapat BPNT, Eneng Rosida: Sangat Bermanafat Sekali Ditengah PandemiTeguh Kembangkan Angklung Toel di Subang
Kondisi tak jauh berbeda juga dialami petani di Desa Rancadaka yang berdekatan langsung dengan Desa Bobos. Terendamnya ratusan hektar padi siap panen di Dusun Sukamulya dan Sukamanah dibenarkan oleh Kades Rancadaka Kecamatan Pusakanagara H.Sueb.
“Iya benar, kurang lebih 198 hektar tanaman padi siap panen di wilayah Rancadaka terendam banjir, pesawahan di dua dusun tersebut seperti lautan, gak kelihatan tanaman padinya, dan apabila terus menerus turun hujan para petani terancam merugi ratusan juta rupiah,” ujar H. Sueb.
Banjir tersebut akibat pendangkalan dan penyempitan aliran sungai Cibodo di hilir, sehingga aliran air tidak lancar, didaerah tersebut setiap datang musim penghujan pasti berlangganan banjir, dan setiap musim kemarau terjadi kekeringan.
“Sebetulnya kami sudah beberapa kali mengusulkan kepada pihak terkait untuk pengerukan Kali Cibodo tapi sampai sekarang usulan kami belum juga ditanggapi,” terangnya.(ygi/vry)