SUBANG-Eksistensi dan kontribusi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Subang sangat dinantikan. Subang dengan segala rencana pembangunan ke depan memerlukan masukan-masukan pendapat dari para cendikiawan muslim.
Ketua ICMI Subang, H. Wawan Hermawan, SE mengatakan, akhir tahun 2020 ini menjadi momentum bagi ICMI organisasi daerah Subang dengan kepengurusan baru masa bakti 2020-2025 untuk mengembalikan eksistensi dan kontribusi ICMI bagi pengambil kebijakan (policy makers) dan pemangku kepentingan (stake holders) di Kabupaten Subang. Terlebih saat ini Subang sedang menghadapi transisi menjadi episentrum ekonomi/industrialisasi yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional.
“ICMI Subang sebagai wadah cendekiawan asli Subang dapat dilihat dari fungsinya merupakan lembaga think tank yang melakukan penelitian dan advokasi mengenai topik-topik seperti kebijakan sosial, strategi politik, ekonomi, militer, teknologi, dan budaya,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Pasundan Ekspres, belum lama ini (9/12).
Lembaga think tank in menerbitkan artikel, studi, atau bahkan rancangan undang-undang tentang masalah-masalah tertentu dari kebijakan atau masyarakat. Informasi ini kemudian siap digunakan oleh pemerintah, bisnis, organisasi media, gerakan sosial, atau kelompok kepentingan lainnya sebagai bagian dari tujuan mereka.
Sementara itu, untuk pelantikan pengurus akan dilaksanakan hari Sabtu (12/12) pukul 09.00 wib bertempat di Aula Pemda Subang. Jajaran pengurus dan pakar telah melaksanakan audiensi dengan Bupati Subang terkait kesiapan acara pelantikan ICMI tersebut.
“Sebagaimana perannya sebagai lembaga think tank ICMI Subang pada waktu yang bersamaan dengan pelantikan akan melaunching buku yang berjudul Bunga Rampai Pemikiran Cendekiawan Muslim Subang Seri Industri,” katanya.
Sekretaris Dewan Pakar ICMI Subang Gugyh Susandy mengatakan, buku tersebut telah memiliki ISBN dan ditulis oleh 14 penulis dengan memuat 16 topik terkait Industrialisasi dipandang dari berbagai perspektif.(ysp/vry)